Page 57 - buku 1 Asal Usul Tanjung Penyusuk
P. 57

merengek-rengek  dan  membujuk  Baginda  Hasyim  dan
            Ratu Malika.

                “Ayolaah, Ayaaah, Bundaaa, aku mau penyu hijau.

            Aku mau penyu hijau. Aku mau penyu hijau.” Suara Puteri

            Komala terdengar agak lebih kencang, “Aku hanya mau
            penyu itu. Aku tak mau yang lainnya. Pokoknya, harus,

            harus, haruuuusss!”

                Sang  putri  kemudian  berlalu  meninggalkan  ayah

            dan bundanya yang hanya duduk terdiam memandang
            kelakuan  anak  semata  wayangnya  itu.  Ratu  Malika

            tampak khawatir dan berkata kepada suaminya dengan

            perlahan, “Suamiku, mungkinkah penyu yang dimaksud

            oleh  anak  kita  itu  adalah  penyu  yang  telah  berjasa
            memberikan  batu  permata  hijau  dan  mengabulkan

            permohonan kita selama bertahun-tahun silam?”

                Baginda  Hasyim  memandang  istrinya  sambil

            kebingungan dan seperti orang yang kehilangan kata-
            kata. Beberapa detik berdiam, sang raja pun berkata,

            “Kekhawatiranmu persis dengan apa yang kurasakan.

            Jangan-jangan,  penyu  hijau  yang  dimaksud  Putri









                                                                       47
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62