Page 70 - buku 1 Asal Usul Tanjung Penyusuk
P. 70
kekuatan penuh untuk mencoba berenang menggapai si
penyu.
“Anakku! Anakku! Jangan, Nak! Jangan berenang
ke sana!” Ratu Malika hampir menangis melihat Putri
Komala sudah menyentuh air dan mulai berenang
menuju tempat cahaya kehijauan itu berasal. Ia berlari
menyusul sang putri bersama Baginda Hasyim dan para
prajurit lainnya.
Suasana di pantai itu benar-benar kalang kabut
dan kacau-balau. Para prajurit terbagi dua, ada yang
berusaha melompat ke air untuk menarik Putri Komala
kembali ke daratan dan ada yang menahan Baginda
Hasyim serta Ratu Malika agar tetap menjauh dari
gelombang laut yang berkali-kali datang menghempas.
Dari kejauhan, tubuh sang putri masih terlihat. Akan
tetapi, lama kelamaan suaranya mengecil hilang, “Penyu
busuk! Penyu busuk! Aku harus mendapatkanmu. Ke
sini kau, penyu busuk! Penyu busuk! Penyuuu busuk ...!
Aaaaaaaaaa ...!”
Begitu cepat peristiwa itu terjadi. Gelombang
menyeruak dengan hebatnya dan menyerbu tubuh
60