Page 112 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 112

pangkal lidah  dan merupakan papila pengecap.

                c.  Papila  bentuk  martil,  merupakan papila pengecap yang  terdapat di tepi lidah.


               5.    Indra Penciuman

                   Kita dapat merasakan makanan dengan mengecap meng- gunakan lidah. Namun,

               organ penciuman berupa hidung berperan sangat dominan dalam menentukan selera
               makan kita. Apabila Anda sakit pilek atau demam, Anda tidak dapat mencium aroma

               lezat masakan. Keadaan ini menyebabkan Anda makan   tanpa selera  selain  aroma

               makanan, hidung juga dapat mencium bau wangi dan bau tak sedap seperti sampah.

               Hidung juga mampu mencium bau yang berasal dari alam misalnya bau tanah yang

               terkena air hujan, bau rumput yang dipotong, dan sebagainya. Perhatikan Gambar
               3.31 untuk  mengatahui bagian-bagian indra  penciuman.


                                                 Mukosa olfaktori
                             Saraf olfaktori













                                                                               Sel reseptor
                                               Silia

                              Sumber: Biology, rieven dan johnson

                              Gambar 3.31 Reseptor pada indra penciuman


               Rangsang  yang  diterima  indra  penciuman  tersebut  berupa bau.  Bau  merupakan

               molekul  bahan  kimia  yang  menguap  dan melayang  di  udara.  Mekanisme  kerja
               indra penciuman sebagai  berikut.


                       Rangsang (bau)        Lubang hidung       Epitelium olfaktori   Mukosa olfaktori




                      Otak daerah olfaktori   Hipotalamus            Talamus            Saraf olfaktori
                      (korteks serebrum)


                                   Gambar 3.32 Mekanisme kerja indra penciuman



                                                                                     Sistem Koordinasi | 100
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117