Page 5 - BUKU-KONTRUKSI-BAB-I
P. 5
diaplikasikan secara umum baik untuk keadaan batas(limit state) maupun
keadaan layan(serviceability).Pemahaman strut-and-tie model akan lebih
baik bila didukung oleh pemahaman yang diawali dari orientasi medan
tegangan utama yang meliputi trajektori tegangan utama(elastic principal
stress trajectories), prinsip Saint Venant, pembagian struktur sebagai
daerah D dan B dan melalui teknik baru yaitu optimisasi struktur secara
evolusi.
Pengembangan dari strut-and-tie-model ini membawa pengaruh yang
besar dalam perancangan pada struktur beton bertulang, seiring dengan
dilakukannnya pencantuman strut-and-tie model peraturan beton di
beberapa negara Eropa (FIP,DIN1045), Canada, Amerika (ACI 318-
2002), Australia (2009), dan yang terakhir di Indonesia, dimana dalam
SNI terbaru untuk perancangan struktur beton SNI 2847-2013 telah pula
mencantumkan beberapa petunjuk untuk merancang dengan
menggunakan strut-and-tie model, yang dalam SNI disebut dengan nama
Model Strat dan Pengikat.
Memodelkan suatu beton dengan bantuan strut-and-tie model
merupakan suatu dasar yang penting sebagai metoda perancangan yang
transparan, di mana perancang mengerti betul akan jalannya alur gaya
yang terjadi dari Aksi menuju Reaksi atau tumpuan suatu struktur, seperti
pernyataan pada kesimpulan akhir poin 12 dari diskusi pada Koloqium
Internasional IABSE “ Concrete Structural”di Stuttgart pada April 1991:
"In the dimensioning process highly transparent models should be
used to emphasize the flow of forces. .... In regions with nonlinear
strain distributions the internal state of stress may be determined
from strut-and-tie models consisting of struts, ties, and nodes with
appropriate geometry"
Melalui penguasaan strut-and-tie model yang baik, perancang dapat
menghindari terjadinya kerusakan ataupun kegagalan struktur akibat
adanya daerah bukaan pada struktur, perubahan geometri struktur,
konsentrasi beban seperti kurangnya tulangan penggantung/ pengikat
pada tumpuan tidak langsung, tidak adanya tulangan pengekang pada
daerah dengan geometri yang rumit, kurangnya tulangan pengikat pada
daerah sekitar pengangkuran gaya prategang dll. Di bagian
strukturtersebut terjadi adanya konsentrasi tegangan yang besar, sehingga
perlu penanganan khusus untuk detail penulangannya. Bentuk distribusi
tegangan yang terjadi daerah khusus tersebut akan dibahas pada bab 2.
Pada bab 3 dapat dipelajari secara sistematik perancangan penulangan
5
BAB I - Pendahuluan 5