Page 30 - BUKU-KONTRUKSI-BAB-III
P. 30
Untuk daerah D yang umum banyak dijumpai pada struktur, alur gaya
beserta strut-and-tie model dengan cepat dapat kita dapatkan. Tetapi
untuk kondisi-kondisi yang cukup rumit, baik secara geometri maupun
pembebanannya, disarankan kita menggunakan kombinasi 2 metoda,
yaitu metoda finite elemen dan metoda load-path. Melalui pola garis
trajektori tegangan utamanya, baik garis trajektori tegangan tekan dan
tariknya, kita dapat menjadikannya sebagai petunjuk dari arah alur
gayanya. Pada gambar 3-29 diperlihatkan kedua metoda ini yaitu dengan
mempelajari pola garis trajektori dan distribusi tegangan f , f untuk
x
y
menrekontruksi alur gaya dan hasil strut-and-tie modelnya, seperti yang
sudah dibahas pada gambar 3-21.
Gambar 3-29: A. Struktur dinding dengan daerah D yang berbatasan dengan
daerah B dan pola trajektori tegangan utama elastis di daerah D.
B. Distribusi tegangan elastis arah x dan y yang non linear.
C. Strut-and-tie-model.
62
62 BAB III - Perancangan Model Strat dan Pengikat