Page 109 - E-modul Sistem Koordinasi
P. 109

E.  Kelenjar Pineal
                               Kelenjar pineal merupakan kelenjar endokrin yang terletak di dekat
                        pusat otak manusia. Kelenjar endokrin mensekresi melatonin. Melatonin
                        berfungsi dalam pigmentasi kulit dan ritme biologis. Melatonin
                        disekresikan pada malam hari dengan jumlah yang dilepaskan tergantung

                        pada lamanya malam. Ketika musim dingin, waktu siang hari lebih pendek
                        dibandingkan dengan malam hari sehingga melatonin yang disekresi
                        menjadi lebih banyak. Peningkatan kadar melatonin yang diproduksi setiap
                        malam berperan dalam meningkatkan kualitas tidur.
                               Pelepasan melatonin oleh kelenjar pineal dikendalikan oleh
                        sekelompok neuron di hipotalamus yang disebut Suprachiasmatic Nucleus

                        (SCN). SCN berfungsi sebagai jam biologis dan menerima respon dari
                        neuron khusus yang peka terhadap cahaya di retina mata. SCN mengatur
                        produksi melatonin selama siklus terang/gelap dalam waktu 24 jam.
                        Namun, melatonin juga mempengaruhi aktivitas SCN (Campbell, 2020).


                        F.  Kelenjar Kelamin
                               Kelenjar kelamin menghasilkan hormon kelamin yang
                        mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, siklus reproduksi, dan
                        perilaku seksual. Gonad (testis dan
                        ovarium) memproduksi dan
                        mensekresi tiga jenis hormon kelamin,

                        yaitu androgen, estrogen, dan
                        progesteron. Ketiga jenis hormon
                        tersebut ditemukan pada pria dan
                        wanita tetapi dalam proporsi yang

                        berbeda.
                               Testis terutama mensintesis
                        androgen yang terdiri dari testosteron.
                        Pada manusia, testosteron berfungsi
                        pada embrio jantan (XY) untuk
                        mendorong perkembangan struktur

                        reproduksi pria (lihat Gambar 5.9).
                        Namun, tidak terdapat testosteron              Gambar 5.9 Regulasi Hormon Kelamin
                        pada embrio betina (XX) sehingga             dalam Pembentukan Struktur Reproduksi
                        memungkinkan perkembangan                                Internal Manusia
                                                                             Sumber: Campbell (2020)






                                                                                                                    99
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114