Page 107 - E-modul Sistem Koordinasi
P. 107

1.  Medula Adrenal
                               Ketika Anda berjalan sendirian di malam hari dan Anda merasa ada
                        yang mengikuti Anda dari belakang. Anda pasti mengira bahwa ada orang
                        jahat yang mencoba mengikuti Anda. Detak jantung anda akan berdegup
                        lebih cepat, ritme pernapasan Anda lebih cepat, otot Anda mulai

                        menegang, dan pemikiran Anda menjadi lebih cepat. Tindakan serba cepat
                        ini merupakan respon Anda terhadap bahaya yang terdiri dari respon
                        melawan atau lari atau disebut sebagi respon fight-or-flight (Campbell,
                        2020). Perubahan fisiologis terkoordinasi ini dipicu oleh dua hormon
                        medulla adrenal, yaitu epinefrin (adrenaline) dan norepinefrin

                        (noradrenaline).
                               Epinefrin dan norepinefrin meningkatkan jumlah energi kimia yang
                        tersedia untuk penggunaan segera. Keduanya berperan dalam
                        meningkatkan kecepatan penguraian glikogen di otot hati dan rangka
                        serta meningkatkan pelepasan glukosa oleh sel-sel hati dan asam lemak

                        dari sel-sel lemak. Glukosa dan asam lemak yang dilepaskan ke dalam
                        darah dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh sel-sel tubuh. Epinefrin
                        dan norepinefrin juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dan sistem
                        pernapasan. Misalnya, epinefrin dan norepinefrin meningkatkan denyut
                        jantung dan melebarkan bronkiolus di paru-paru sebagai tindakan untuk

                        meningkatkan pengedaran oksigen ke sel-sel tubuh. Oleh karena itu,
                        dokter biasanya memberi resep epinefrin untuk menstimulasi jantung atau
                        untuk membuka saluran udara ketika serangan asma. Namun, epinefrin
                        dan norepinefrin juga dapat menyebabkan penyempitan beberapa
                        pembuluh darah dan dilatasi lain. Secara keseluruhan, epinefrin dan

                        norepinefrin berperan dalam mengalirkan darah dari kulit, organ
                        pencernaan, dan ginjal serta meningkatkan suplai darah menuju jantung,
                        otak, dan otot rangka (Campbell, 2020).

                        2.  Korteks Adrenal

                               Korteks adrenal berperan seperti medula adrenal, yaitu memediasi
                        respons endokrin terhadap stres. Namun, jenis stres yang memicu respons
                        dan hormon yang dilepaskan korteks adrenal berbeda dengan medula
                        adrenal.  Korteks adrenal aktif pada kondisi stres seperti gula darah
                        rendah, penurunan volume tekanan darah, dan syok. Kondisi tersebut

                        menyebabkan hipotalamus mengeluarkan hormon pelepas yang







                                                                                                                    97
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112