Page 7 - E Book Sejarah Indonesia kelas XI Materi Perang Menentang Kolonialisme Barat oleh Jumrah Djufri
P. 7
jalur perdagangan baru, tumbuh dan berkembang kota-kota dagang baru, yang beberapa
di antaranya berkembang menjadi pusat kekuatan politik baru di wilayah ini.
Aceh misalnya, pada tahun 1511 di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat masih
merupakan satu pelabuhan kecil yang berada di bawah kekuasaan Pidie. Sewaktu Malaka
direbut Portugis, sebagian besar komunitas dagang Asia berpindah ke Aceh.
Penghidupan utama dari penduduknya adalah menangkap ikan (nelayan), dengan
pekerjaan sampingan adalah merampok di laut, termasuk merampok kapalkapal Portugis.
Dengan kekuatan sekitar 30 kapal (lankhara), Aceh di bawah Sultannya yang pertama,
Ali Mughayat (1514-1530) berhasil menyergap kapalkapal Portugis dan memperoleh
meriam-meriam dari hasil rampokan tersebut. Dalam tahun 1530 diberitakan bahwa
jumlah meriam yang dimiliki Aceh lebih banyak daripada yang meriam Portugis yang
ada di benteng Malaka.
Aceh kembali menyerang kedudukan portugis di Malaka pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda. Pada tahun 1629, Aceh emnggempur Portugis di Malaka dengan
sejumlah kapal. Namun demikian serangan-serangan Aceh itu belum berhasil mengusir
Portugis. Permusuhan Aceh dengan Portugis berlangsung terus-menerus. Kedua pihak
saling berusaha untuk menghancurkan, tetapi sama-sama tidak berhasil.
Video 1; Bentuk Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Kekuasaan Portugis
7