Page 63 - bahan ajar menulis ilmiah bahasa indonesia
P. 63

Tata Tulis





                 Bahasa  menjadi  alat  komunikasi  ilmu,  bertukar  pikiran  dan

          menjual  gagasan.  Karya  tulis  ilmiah  menjadikan  bahasa  sebagai  alat.


          Selain bahasa yang digunakan harus baik dan benar, karya tulis ilmiah

          juga  perlu  menggunakan  bahasa  yang  sesuai  dengan  Pedoman  Umum

          Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI terdiri dari pemakaian huruf,

          penulisan  kata,  pemakaian  tanda  baca,  serta  penulisan  unsur  serapan.  Karya  tulis  yang

          memenuhi  ketentuan  secara  sistematis  terlahir  dari  penulis  yang  tidak  hanya  menguasai

          penggunaan  PUEBI  saja,  tetapi  dari  penulis  yang  memenuhi  ketentuan  dalam  sistem

          penulisan  ilmiah.  Ketentuan  tersebut  berkaitan  dengan  tata  bagaimana  penulis  membuat


          kutipan, membuat catatan kaki, serta menyusun daftar pustaka.




                                 Ejaan



               Berdasarkan  KBBI  V  Daring,  “ejaan  adalah  kaidah  cara  menggambarkan  bunyi-bunyi

          (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda


          baca.” Keterangan ini menjelaskan bahwa ejaan hanya berhubungan dengan penulisan kata,

          tanda  baca  dan  pemakaain  huruf.  Kaidah  pemilihan  kata  atau  penyusunan  kalimat  tidak

          termasuk ke dalam ejaan.

           a. Di sebagai awalan dan preposisi


               Adapun penggunaan di-  sebagai awalan kata,  seperti pada kata  kerja panggil dengan

          tidak terdapat akhiran ataupun menggunakan akhiran –i, atau -kan.


              Contohnya sebagai berikut:

              Dipanggil , dipanggilkan, dipanggili

              Ditanamkan, ditanami

         Penggunaan di- sebagai  awalan  dan  memiliki  lawan  kata  dengan  me-                          52
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68