Page 35 - E- Modul Dasar Listrik dan Elektronika
P. 35
E-Modul Dasar Listrik dan Elektronika
arus bolak‐balik (alternating current): Arus bolak‐balik selalu berbalik arah
pada setiap interval tertentu. Arus bolak‐balik
Arus yang mengalir di dalam rangkaian listrik diukur dalam satuan
amper (disingkat A). Arus sebesar satu amper adalah jumlah arus yang
dibutuhkan untuk mengalirkan arus listrik melalui resistansi sebesar satu ohm,
pada tekanan listrik sebesar satu volt. Arus listrik dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik yang disebut amperemeter.Arus listrik yang
dikonsumsi oleh peralatan listrik dapat digunakan sebagai acuan untuk
menyatakan kelayakan operasi suatu peralatan listrik.
Sebuah sumber listrik memiliki kutub positif dan kutub negatif, apabila
pada kutub positif dan kutub negatif tersebut dipasang saluran penghubung
maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif.
Perpindahan ini dalam upaya mencari keseimbangan jumlah proton dan
elektron dalam setiap atomnya. Apabila digabungkan dengan muatan listrik,
waktu dan kuat arus listrik maka muatan tersebut akan berpindah setiap
detiknya. Sehingga diperoleh rumus kuat arus listrik.
I = q / t
Diketahui :
I = Kuat Arus Listrik (Ampere/ A)
Q = Muatan (coulomb/ C)
t = waktu (secon/ S)
Kuat arus listrik memiliki satuan yaitu Ampere (A) atau
Coulomb/sekon (C/s). Kuat arus listrik ini memiliki satuan terkecil sebesar
miliampere (mA) maupun mikroampere. Maka besar 1 mA = 0,000001 A
dan 1 mikroA = 0.001 A. Alat yang digunakan untuk mengukut kuat arus
listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian bernama Ampermeter.
Page 16