Page 15 - E-BOOK KONSEP BERPIKIR DALAM SEJARAH
P. 15

E-BOOK KONSEP BERPIKIR DALAM SEJARAH                                                                  SAMISANOV


                   Rangkuman
                   Dari penjelasan di atas, hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam e-book ini adalah
                   sebagai berikut.
               1.  Sejarah berasal dari bahasa Arab yakni syajaratun yang berarti pohon. Definisi pohon ini
                   merujuk  pada  skema  silsilah  keluarga  raja  (dinasti)  pada  masa  lalu.  Kata  syajaratun
                   kemudian diserap ke dalam bahasa Melayu menjadi syajarah.
               2.  Kronologi  berasal  dari  Bahasa  Yunani  choronos  yang  artinya  ‘waktu’  dan  logos  yang
                   artinya ‘ilmu’. Kronologi adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah sesuai
                   dengan urutan waktu terjadinya, dari awal hingga akhir.
               3.  Periodisasi adalah pengelompokkan peristiwa-peristiwa sejarah ke dalam suatu babak,
                   masa, zaman, atau periode tertentu berdasarkan cir-ciri yang sama.
               4.  Diakronik  berasal  dari  bahasa  Yunani  dia  yang  berarti  ‘melampaui’  dan  chronos  yang
                   artinya  ‘waktu’.  Berpikir  diakronik  dalam  sejarah  artinya  berpikir  mengenai  peristiwa
                   sejarah  secara  menyeluruh dalam  runtutan  waktu  yang  Panjang,  tetapi terbatas pada
                   ruang. Berpikir diakrnonis mementingkan proses suatu peristiwa sejarah.
               5.  Sinkronik berasal dari kata syn yang artinya ‘dengan’ atau ‘bersama’, dan chronos yang
                   artinya  ‘waktu’.  Berpikir  sinkronik  artinya  mempelajari  sejarah  dalam  kurun  waktu
                   tertentu, tetapi dengan ruang lingkup yang lebih luas.
               6.  Konsep  ruang  dalam  sejarah  berkaitan  dengan  lokasi  atau  tempat  terjadinya  suatu
                   peristiwa sejarah. Konsep ruang dalam sejarah menyebabkan adanya pembagian sejarah,
                   misalnya  sejarah  local,  sejarah  nasional,  dan  sejarah  internasional.  Jika  menggunakan
                   konsep ruang, akan dapat menganalisis dan membandingkan pola kehidupan di suatu
                   daerah, termasuk pola piker dan pola perilaku masyarakatnya.
               7.  Dalam  mempelajari  sejarah,  rangkaian  peristiwa  yang  ada  merupakan  peristiwa  yang
                   berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa
                   lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak
                   terpisahkan  dari  peristiwa  lain.  Roeslan  Abdulgani  menyatakan  ilmu  sejarah  dapat
                   diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam,
                   masa  sekarang,  dan  masa  depan.  Hal  ini  sejalan  dengan  Arnold  J.  Toynbee  yang
                   mengatakan  bahwa  mempelajari  sejarah  adalah  mempelajari  masa  lampau,  untuk
                   membangun masa depan (to study history is to study the past to build the future). Selain
                   membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu
                   menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam
                   sejarah juga membahas perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan
                   perubahan. Adapun konsep keberlanjutan adalah kebalikan dari konsep perubahan, yaitu
                   suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Konsep keberlanjutan digambarkan sebagai
                   garis lurus hingga terjadi perubahan yang digambarkan dengan zig-zag.
                        Keberlanjutan




                                                                      Perubahan





                                                                                          CREATED NINA WIJIATI     15
   10   11   12   13   14   15   16