Page 267 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 267
ofensif revolusioner PKI. Beberapa partai politik, organisasi
massa dan budaya seperti HMI. kelompok Manifes
Kebudayaan, dan terutama partai-partai beraliran agama,
NU, Parkindo dan Partai Katholik makin merasa terancam
oleh ofensif PKI berlindung ke Angkatan Darat. Para pimpinan
mereka Subchan Z.E, I.J.Kasimo, Frans Seda melakukan
pertukaran informasi secara teratur. 29
Ofensif PKI terhadap pimpinan TNI Angkatan Darat
secara terbuka dimulai sejak awal 1964.Harian Rakjat, surat
kabar PKI yang terbit pada 9 Mei 1964 secara terang-
terangan menuduh pimpinan Angkatan Darat sebagai
“anthek” Amerika. Surat kabar ini menulis ceramah ketua CC
PKI D.N. Aidit di Akademi Angkatan Laut Surabaya, yang
mendiskritkan pimpinan TNI-AD sebagai jenderal-jenderal
anthek Pentagon.
PKI dengan keras melakukan konfrontasi terhadap
Angkatan Darat karena doktrin perang wilayah.Karena TNI
penganut strategi wilayah pertahanan (wehrkreise).Strategi
ini berkembang dari pengalaman tatkala TNI melakukan operasi-
operasi gangguan keamanan.Pasca operasi tempur tugas
dilanjutkan oleh aparatur teritorial.Adanya aparat teritorial
sebagai unit paling kecil pada tingkat desa sampai tingkat
komando wilayah membuat ruang gerak PKI semakin sempit.
Aktivitas aparatur territorial dijuluki sebagai salah satu “setan
desa”.
5. Partai Terlarang
PKI tetap menganggap partai terlarang Masyumi dan
PSI, masih hidup.Aktivitas dan lobi politik serta para tokoh
partai perannya masih merupakan ancaman yang sangat
berbahaya.Kedua partai yang telah dibubarkan dan terlarang
ini merupakan lawan Soekarno, juga lawan PKI. Aktivitas
tokoh-tokoh kedua bekas partai ini dikategorikan sebagai
gerakan subversi, pendukung Nekolim yang anti komunis
atau komunistophobi, anti Nasakom dan kontra
revolusi.Sekalipun tokoh bekas partai Masyumi dan PSI
banyak yang ditahan dan dijebloskan ke dalam rumah
255