Page 275 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 275

Pangkostrad menyampaikan perintah Presiden. Terjadi dialog
                          singkat

                               “mBang, sekarang Bapak ada di mana?
                               “Berada di Halim, Pak! mBang saat ini Panglima AD,
                               Jenderal Yani tidak ada.
                               Pimpinan  untuk  sementara  ditangan  saya.  Sampaikan
                               kepada Bapak agar semua instruksi mengenai Angkatan
                               Darat harap disampaikan kepada saya. Jenderal Pranoto
                               saat ini tidak dapat menghadap.
                               Siap Pak! “Dan padamu” ucap Jenderal Soeharto

                               mBang saya minta usahakan sedapat mungkin agar
                               Bapak secepatnya keluar dari Halim.

                               “siap Pak saya kerjakan”.
                          Kolonel  Bambang  Widjanarko  tiba  di  Halim  lebih  kurang
                          pukul 20.00. Presiden sedang berbincang dengan Waperdam
                          Leimena,  Pangam  Omar  Dhani  dan  ajudan  Sabur.  Sewaktu
                          akan  menyampaikan  laporan,  masuk  Brigjen  Supardjo.  Ia
                          melapor  bahwa  Mayjen  Pranoto  berada  di  Makostrad  tidak
                          dapat  menghadap  dan  menyampaikan  pesan  Jenderal
                          Soeharto tentang prosedur instruksi mengenai kepemimpinan
                          AD. Sekalipun Presiden tampak marah, Bambang Widjanarko
                          melanjutkan  laporannya,  menyampaikan  pesan  Jenderal
                          Soeharto agar Presiden segera meninggalkan Halim sebelum
                          pukul  00.00  atau  12  malam,  dengan  caranya  sendiri  agar
                          Presiden  tidak  bertambah  marah.  Ia  berkisah  tentang
                          kesaksiannya,  bahwa  pasukan  yang  menduduki  Medan
                          Merdeka telah mundur dan RRI telah dikuasai Kostrad, serta
                          menyaksikan sendiri persiapan tempur Kostrad. Lambat atau
                          cepat, lapangan Halim pasti akan diserbu oleh Kostrad. Atas
                          saran  Waperdam  Leimena,  Presiden  memutuskan  untuk
                          segera keluar dari Halim. Tanpa sepengetahuan Omar Dhani
                          para  pengawal  menyiapkan  perlengkapannya  keluar  Halim
                          menuju  Bogor.  Dengan  mobil  mini  Prince  Presiden  bersama
                          Waperdam  Leimena,  keluar  dari  Halim,  lebih  kurang  pukul
                          23.00, Bambang duduk disamping  sopir. 36




                                                                                 263
   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280