Page 82 - Merayakan Guru Bangsa
P. 82

Gerakan Pendidikan Perempuan Muslim


        Neng Dara Affiah
        Pengasuh Pondok Pesantren Annizhomyyah, Banten
               Inilah keadaan yang nyata, yang hak dan yang
        sebenarnya harus menjadi penunjuk jalan untuk sekalian orang,
        yang wajib memikirkan soal perempuan.  Ki Hadjar Dewantara,
        1928

               Sejarah gerakan perempuan Muslim adalah
        sejarah pendidikan. Lihat misalnya perjuangan
        yang dilakukan oleh Aisyiah, Muhammadiyah.
        Sejak didirikan pada 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan,
        organisasi ini telah mendirikan ratusan sekolah
        Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah  Menengah
        Atas  (SMA).

               Demikian pula gerakan-gerakan yang
        dilakukan secara individual. Pada 1923, Rahmah el
        Yunussiah (1901-1969) mendirikan Diniyyah Puteri
        Padangpanjang, Sumatera Barat. Sekolah agama
        khusus perempuan yang pertama dan moderen
        ini pada mulanya mempunyai 71 orang murid yang
        kebanyakan terdiri dari ibu-ibu muda yang sudah
        berumah tangga. Selama tiga jam, pelajaran yang
        diberikan setiap harinya adalah pelajaran ilmu
        agama dan ilmu alat.

               Pendidikan yang dilakukan oleh Rahmah
        tak hanya ditujukan kepada ibu-ibu muda, tetapi
        juga kepada ibu-ibu yang lebih tua yang masih buta
        huruf. Kegiatan  ini  pada mulanya  diikuti  oleh 125
        orang ibu-ibu, tetapi pada 1926 terpaksa berhenti,
        karena terjadinya gempa bumi.


        82
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87