Page 34 - Buku Digital Sejarah Tentang Lafran Pane
P. 34

golongan pelajar, untuk mampu menciptakan kerukunan baik dalam agamanya

                  sendiri maupun dengan umat agama yang lainnya. Kunci kesuksesan sebuah

                  bangsa dan negara terletak pada persatuan dan kesatuan masyarakatnya. Jika
                  persatuan  dan  kesatuan  goyah,  maka  negara  tersebut  berada diambang
                  kehancuran.




                           F     Kewajiban Sebagai Pejuang Bangsa






                         Suatu bentuk perjalanan yang masih unik dalam sejarah Indonesia
                  hingga saat ini adalah perjuangan pelajar dan mahasiswa pada masa perang
                  kemerdekaan 1945-1949. Sebutan populer bagi mereka adalah “pelajar pe-
                  juang”, sedangkan satuan mereka pada umumnya disebut sebagai “tentara

                  pelajar”. Jika dapat disimpulkan, mereka “berjuang sambil belajar dan be-
                  lajar sambil berjuang”. Meskipun kondisi yang tidak menguntungkan, para
                  pelajar pejuang selalu  menyempatkan waktunya untuk belajar. Kecintaan

                  mereka terhadap tanah airnya tertanam pada diri mereka. Sehingga kapan-
                  pun mereka dibutuhkan, dengan siap mereka berjuang demi bangsa dan neg-
                  aranya, meski harus meninggalkan aktivitas belajar mereka.
                         Lafran Pane sebagai pemrakarsa berdirinya HMI, menegaskan   kepada

                  intelektual Muslim  khususnya  golongan pelajar mampu berperan dalam
                  menegakan negara Indonesia,

                         “HMI lahir untuk kepentingan nasional dan kepentingan Islam. HMI
                         merupakan manisfestasi dari kepedulian mahasiswa saat itu untuk

                         ikut berperan dalam menegakan Republik Indonesia sekaligus mem-
                         pertahankan dan menyiarkan Islam. Hal ini  dapat  dibuktikan dari

                         kiprah HMI dalam  setiap perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
                         (Lafran pane)”

                  Dari pernyataan diatas kita dapat  menganalisis  bahwa seorang intelek-
                  tual (kaum pelajar) tidak selamanya berkutat pada  ilmu pengetahuan.

                  Tetapi juga harus menjalankan kewajibannya sebagai bangsa Indonesia, yaitu
                  kewajiban sebagai pejuang dalam  mengangkat harkat dan derajat  rakyat

                  Indonesia.
                         Kewajiban untuk berjuang bagi bangsa dan negara, bagi Lafran Pane
                  bukan lagi soal tawar menawar. Hal ini merupakan sebuah kewajiban yang






     30      Lafran Pane
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39