Page 32 - Buku Digital Sejarah Tentang Lafran Pane
P. 32
ketika merumuskan dasar negara dalam sidang konstituante. Perdebatan
tersebut tidak hanya terjadi pada tataran negara, tetapi juga pada tataran
masyarakat. Hingga saat ini, perdebatan tersebut masih sering terjadi
sampai mengakibatkan konflik fisik antar warga Indonesia. Dalam melaku-
kan pergerakan mereka berpacuan pada ideologi masing-masing. Tanpa
memperhatikan keadaan penduduk bangsa Indonesia.
Bagi Lafran Pane, Islam dan kebangsaan (Pancasila) bukanlah dua
hal yang saling bertentangan. Keduanya merupakan satu kesatuan yang
utuh, saling menjaga, saling melengkapi, dan saling meng- untungkan. Hal
ini dapat kita lihat dari tujuan didirikannya HMI yang telah diprakarsain-
ya yaitu, mengembangkan ajaran agama Islam dan mepertahankan nega-
ra serta menjunjung tinggider-
ajat bangsa Indonesia. Lafran
Pane menjadikan Islam sebagai
simbol perjuangannya sekaligus
simbol solidaritas dalam HMI.
Wawasan Keislaman tersebut
kemudian diintegrasikan dalam
wawasan kebangsaan. Hal ini
bukan berarti harus menjadikan
Islam sebagai dasar ideologi Lafran pane bersama kader HMI lainnya
Sumber foto: Lafran Pane untuk pahlawan
negara. Keislaman dan Keindo- nasional
nesiaan yang dimaksud Lafran
Pane adalah acuan bagi intelektual Muslim khususnya golongan pelajar
dalam melakukan pergerakan.
Pergerakan yang dimaksud adalah pergerakan dalam memajukan
kehidupan dalam berbangsa dan bernegara Islam menjadi landasan pokok
dalam menjalani kehidupan, dan kebangsaan (Pancasila) sebagai penguat
nasionalisme setiap pelajar Muslim. Oleh karena itu Lafran Pane menegas-
kan kepada intelektual Muslim khususnya golongan pelajar untuk men-
jadi kan Islam dan kebangsaan (Pancasila) sebagai titik tolak pergerakan
mereka.
28 Lafran Pane