Page 62 - Media Digital Flip Book Dolanan Lokal
P. 62

peserta lain. Sebelumnya Pak Empo berbaring telungkup di tengah-tengah peserta,

               kemudian peserta lain menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung Pak

               Empo.  Peralatan  yang  diperlukan  adalah  biji-bijian  atau  uang  koin  sebagai  anting

               (suweng).


                       Menurut  (Tim  PlayPlus,  2016),  nilai  yang  didapat  dari  permainan  ini  adalah

               memberikan  pemahaman  pada  anak  bahwa  memperoleh  harta  berupa  kebahagiaan

               sejati membutuhkan rasa rendah hati dan tidak serakah. Selain itu, permainan ini

               dapat melatih keterampilan motorik halus, membaca bahasa tubuh, dan melatih kerja

               sama. Kompetensi yang dapat dikembangkan dalam permainan ini yaitu aspek motorik,

               aspek  kognitif,  aspek  emosional,  aspek  ekologis,  aspek  sosial,  aspek  spiritual,  dan

               aspek moral.


                       Menurut  (Kumparan,  2019),  cara  bermain  dolanan  lokal  CUBLAK-CUBLAK

               SUWENG yaitu sebagai berikut:

               •  Pertama, lakukan hompimpa atau gambreng terlebih dahulu dan yang kalah menjadi

                  Pak Empo berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkari Pak Empo.

               •  Lalu, semua pemain membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di

                  punggung  Pak  Empo.  Salah  satu  anak  memegang  biji/kerikil  dan  dipindah  dari

                  telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublak Suweng.


                  Lirik  Cublak-cublak  Suweng  berbunyi,  ‘Cublak  cublek  suweng,  suwenge  ting

                  gelenter, mambu ketundung gudel, Pak empo lirak-lirik, sapa guyu ndhelikake, sir-

                  sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.’

               •  Setelah itu pada kalimat sapa mau sing delekke dinyanyikan, salah satu anak harus

                  menyerahkan biji atau kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam

                  genggaman tangan.

               •  Lalu di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-

                  pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan.

                                                                                                          58
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67