Page 65 - Media Digital Flip Book Dolanan Lokal
P. 65
Menurut (Tim PlayPlus, 2016), nilai-nilai yang diperoleh dari permainan adalah
melatih kerukunan dan kebersamaan dengan saling bergandengan tangan, sehingga
anak-anak belajar untuk rukun dan bersatu meskipun memiliki perbedaan. Selain itu,
permainan ini akan meningkatkan inisiatif dan kreativitas. Kompetensi yang dapat
dikembangkan dalam permainan ini yaitu aspek motorik, aspek kognitif, aspek
emosional, aspek ekologis, aspek sosial, aspek spiritual, dan aspek moral.
Menurut (Dinas Kebudayaan, 2014), cara bermaian dolanan lokal JAMURAN
yaitu sebagai berikut:
• Contohnya yang bermain berjumlah 10 orang (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J). Diantara
kesepuluh anak ini ada seorang yang harus jadi batang jamur (JADI), untuk
menjadikannya melalui undian, biasanya dilakukan dengan pingsut (bahasa
Jawa). Pingsut adalah menjulurkan jari tangan, kalau banyak dimulai
dengan hompimpah, saat hompimpah juga dinyanyikan, bila tinggal dua orang hanya
menjulurkan jari tangan, dan siapa yang kalah akan JADI.
• Contohnya yang JADI adalah si B, lalu A, C, D,E, F, G, H, I, dan J membentuk
barisan yang berbentuk lingkaran dengan bergandengan tangan untuk berputar
mengelilingi B yang ada di tengah. Kemudian A sampai J tadi mulai berjalan dan
terus berputar memutari B, sambil menyanyikan tembang Jamuran.
Jamuran ya gégéthok
Jamur apa ya gégéthok
Jamur gajih mbejijih sa ara-ara
Siram badhé jamur apa
• Ketika tiba di akhir lagu, A sampai J berhenti mengelilingi B. Kemudian B menjawab
pertanyaan anak-anak yang mengelilinginya. Misalnya B menjawab pithik
kluruk (ayam berkokok), semua anak harus menirukan layaknya ayam berkokok.
Ketika ada anak yang tidak bisa menirukan ayam berkokok, itu artinya ia yang jadi.
61