Page 26 - MODUL BAB II SMT 1 _Neat
P. 26
4) Sedang J.L Gillin dan J.P Gillin melihat konflik sebagai bagian dari proses interaksi
sosial manusia yang saling berlawanan (oppositional)
b. Faktor-faktor penyebab adanya konflik
Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam
kehidupan manusia.
1) Perbedaan Individu
Manusia adalah individu yang unik. Masing-masing mempunyai pen dirian dan
kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya. Juga perbedaan selera masing-
masing individu berbeda. Perbedaan individu tersebut bisa menjadi factor penimbul
konflik, jika masing-masing memaksakan kehendak tanpa memperhatikan
kepentingan individu lainnya.
2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam
lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilainilai
dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan,
pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu
benda fisik maupun nonfisik bisa berbeda-beda.
3) Perbedaan Kepentingan
Seperti halnya selera dan pendirian, manusia baik secara individu maupun
kelompok mempunyai kepentingan tertentu dalam memenhi kebutuhan hidupnya.
Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat
perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial,
dan budaya..Kadang-kadang terjadi perbedaan kepentingan antara pemerintah
dengan masyarakat. Perbedaan kepentingan ini bisa memicu konflik.
4) Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
Perubahan yang terjadi dimasyarakat sekarang ini berjalan dengan cepat.
Peubahan sosial akan mempengaruhi cara pandang terhadap nilai,norma dan
perilaku masyarakat. Perubahan yang cepat sering membuat masyarakat merasa
kaget ataupun tidak gampang menerima perubahan itu. Misalnya perubahan
peraturan tentang merokok. Ini menimbulkan pro dan kontra di dalam masyarakat,
sehingga memungkinkan terjadi konflik.
c. Upaya pengendalian konflik
Konflik yang tidak terkendali akan membahayakan kehidupan dan tatanan
masyarakat, oleh karena itu konflik harus dikenfalikan. Upaya pengendalian konflik
dapat ditempuh dengan cara :
1) Konsiliasi