Page 5 - FISDA BAB 9
P. 5

9.1.3. Getaran Yang Dipaksakan: Resonansi
                    Ketika sistem yang mulai bergerak, sistem tersebut bergerak dengan
            frekuensi alaminya. Bagaimanapun, sistem bias memiliki gaya eksternal yang
            bekerja padanya yang mempunyai frekuensi sendiri, berarti kita mendapatkan
            getaran yang dipaksakan. Sebagai contoh, kita bias menarik massa pada pegas
            bolak-balik dengan frekuensi f. Massa kemudian bergetar pada frekuensi f
            dari gaya eksternal, bahkan jika frekuensi ini berbeda dari frekuensi alami
            pegas, yang sekarang akan kita beri nama f0 dimana:
                                                 1        

                                                =   √
                                            0
                                                2      

                    Untuk  getaran  yang  dipaksakan,  amplitude  getaran  ternyata
            bergantung pada perbedaan antara f dan   0, dan merupakan maksimum ketika
            frekuensi gaya eksternal sama dengan frekuensi alami sistem-yaitu, ketika f
            =   0. Efek ini disebut resonansi. Frekuensi penggetar alami   0 dari sebuah
            sistem disebut frekuensi resonansinya.

             9.1.4. Energi Getaran
                    Ketika berhadapan dengan gaya yang tidak konstan, seperti di sini
            dengangerak harmonis sederhana, seringkali lebih memudahkan dan berguna
            untuk  menggunakan  pendekatan  energi.  Untuk  meregang  atau  menekan
            pegas,  harus  melakukan  kerja.  Dengan  demikian  energi  potensial  sebuah
            sistem pegas diberikan oleh
                                                 1
                                                    2
                                                   =     
                                                 2

                sedangkan energi kinetiknya diberikan oleh:
                                                 1
                                                     2
                                                   =     
                                                 2

                    Berarti karena energi mekanik total E dari sistem massa-pegas
            merupakan jumlah energi kinetik dan potensial, kita dapatkan:

                                       1      1
                                                 2
                                           2
                                       =      +                                       ∗
                                       2      2
             FISIKA DASAR                                                          225
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10