Page 4 - BAB 3 KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
P. 4
29
Keempat dasar tersebut dapat digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup.
b. Tujuan Klasifikasi
1. Menetapkan dan menamakan jenis makhluk hidup yang belum diketahui.
2. Mengetahui hubungan kekerabatannya diantara mahkluk hidup.
3. Mengelompokkan berdasarkan persamaan yang ada.
4. Mendeskripsikan karakteristik suatu jenis untuk membedakannya dengan
makhluk hidup yang lain.
5. Menyederhanakan objek studi, agar mempermudah mengidentifikasikan dan
mempelajarinya.
Sedangkan manfaatnya adalah:
1. Mempermudah mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam
2. Mengetahui hubungan kekerabatan dengan makhluk hidup yang lain.
3. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan manfaatnya bagi kehidupan.
c. Tahapan Klasifikasi
1) Pencandaraan; yaitu proses mengamati ciri-ciri pada makhluk hidup yang dapat
diamati oleh indera. Seperti bentuk, ukuran, struktur, warna, cara makan, cara
menanggapi respon.
2) Mengelompokkan berdasarkan ciri yang nampak pada makhluk hidup.
3) Pemberian nama, seperti ayam dan unggas memiliki persamaan dari morfologi
yang namapak terdapat sayap, paruh, dan sayap, maka dikelompokkan ke dalam
aves.
4) Mengurutkan ke dalam takson, yaitu berdasarkan klasifikasinya (kingdom,
filum/divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies).
D. Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi pertama kali dikenalkan oleh Aristoteles yang membagi makhluk
hidup kepda dua kelompok yaitu hewan dan tumbuhan. Lebih lanjut dalam
perkembangan pengetahuan taksonomi maka klasifikasi makhluk hidup
dikelompokkan berdasarkan metode empiris dan rasional. Metode empiris
mengelompokkan makhluk hidup atas dasar persamaan alfabeth tanpa ada ditinjau
berdasarkan hubungan kekerabatan satu sama lainnya dan tidak ditinjau berdasarkan
persamaan sifat dan ciri yang dimiliki. Sedangkan metode rasional mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan hubungan sifat dan ciri, yang kemudian membagi kepada
empat sistem pengelompokkan, yaitu:
1. Sistem praktis. Penganut sistem praktis adalah St. Augustin (abad ke 4 SM) yaitu
berdasarkan ciri pengunaan. Contoh: sebagai pangan, hiasan, dll.
2. Sistem alami. Perintis sistem ini adalah Michael Adamson dan Jean Baptiste de
Lamarck. Pengelompokkan ini berdasarkan ciri-ciri dan sifat alami, secara
morofologis. Contoh: hewan berkaki empat, bersirip, bersayap, kuku, dan
seterusnya.
3. Sistem artifisial. Pelopor sistem ini adalah Theopratus, Aristoteles, dan Caroleus
Linaeus. Theopratus (Historia Plantarum) mengelompokkan pada empat jenis yaitu
Biologi Kelas X ATMIC/2020