Page 72 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 72
61
6. Kementerian Penerangan, Ibid, hat. 63, 64.
7. Tim Pembina Pahlawan Daerah Propinsi Jam bi, Riwayat
Hidup dan Perjuangan Sultan Taha Saifuddin Jambi, hat. 1.
8. Kementerian Penerangan, Op cit, hat. 65.
9. Kraton Sultan Taha ini setelah diduduki Belanda kemudian
dijadikan benteng dan tempat kediaman tentara Belanda,
sekarang ditempat ini telah berdiri Masjid Agung Al-Falah,
Periksa: Kernen terian Penerangan. Ibid, hal. 6 7.
10. Kementerian Penerangan, Ibid, hal. 67, 68.
11. R. Syahabuddin. Op cit, hal. 3 L 32.
12. Kementerian Penerangan, Op cit, hal. 69.
13. Kementerian Penerangan, Ibid, hal. 69. 70.
14. Kementerian Penerangan, Ibid, hal. 70, 71.
15. Kementerian Penerangan, Ibid, hal. 71, 72.
16. R. Syahabuddin, Op cit, hal. 3 2.
17. Istilah Jambi, menunjukkan pada Wilayah Administratif ia
yang berlaku sekarang, sedangkan zaman Kolonia! Belanda
daerah Jambi berbentuk Resident yang terdiri dari bebe-
rapa daerah Onderafdeeling, yaitu onderafdeeling Djambi,
Muara TembesL Muara Tebo, Bangko, Sarolangun dan
Onderafdeeling Muara Bungo. Pembagian daerah demikian
dinyatakan dalam surat keputusan atau Resident sbelsuit
Nopens Margas en Batin Schappen in Djambi, No. 143
tgl. 24 October 1931. Lihat Zuid-Sumatra, Serie I, dalam
Adatrecht bundels, XXXV, 1932 322-324.
18. Sloko adat demikian, di samping menggambarkan, tentang
struktur masyarakat Jambi, hal ini juga memperlihatkan
struktur pemerintahan. yaitu sejak dari unit pemerintahan
terkecil yaitu keluarga dengan pimpinan ayah rumah tang-
ga tengganai, kampung dipimpin oleh para tuo-tuo teng-
ganai, negeri dipimpin oleh Batin (pemuka adat), rantau
dikendalikan oleh jenang yaitu orang yang menjadi peng-