Page 74 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 74
63
25. Lihat TB. Simatupang dan A.B. l.apian. Pemberontakan di
Indonesia: Mengapa dan untuk apa, dalam Prisma, No: 7
Agustus 1978 : 3.
26. Untuk melihat kuatnya hubungan antara adat dan agama
ini. IAIN STS Jambi telah mengadakan penelitian khusus
tentang ini. lihat Integrasi Hukum Islam, dan Hukum Islam
dan Hukum Adat, mengenai pembagian Harta waris dan
Harta Pusaka dalam kehidupan sosial masyarakat Iambi,
yang dilambangkan dalam suatu pepatah adat "Adat ber-
sendikan syara' dan syara ' bersendikan Kitabullah" a tau
Syara' mengato adat memakai.
27. Istilah ma ti syahid, yaitu suatu kematian suci dalam mem-
bela Agama Allah atau suatu mati yang sangat agung di-
kalangan umat Islam, karena dengan mati syahir maka
segala dosa-dosa yang pemah diperbuatnya akan diampuni
oleh Allah dan dia akan dimasukkan ke surga. sebagai ba-
lasan Tuhan terhadap mati syahid. maka dia tidak perlu
dimandikan ataupun disembahyangkan, karena darah yang
melekat dibadannya akan menjadi saksi tentang keperka-
saannya.
28. Pengertian ini mempunyai kaitan yang erat dengan mati
syahid, Karena arti perang Sabil adalah perang sabilillah.
yaitu perang di jalan Allah dan didalam ajaran Islam ter-
kandung suatu perintah bagi setiap muslimin untuk melak-
sanakan jihad fi sabilillah. bila saja dia menghadapi setiap
bentuk kezaliman. ketidak adilan ataupun penindasan dari
orang kafir kepada kaum Muslimin.
29. Tiga tungku sejarangan. adalah suatu bentuk pemerintahan
adat daerah Jambi juga beberapa daerah lainnya, seperti
Sumatera Barat, walaupun mereka memberikan istilah de-
ngan pemerintahan empat janih, atau basa ampek balai.
Dari tiga unsur pemerintahan ini, maka ulama adalah unsur
terpenting diantaranya, karena dia tempat bertanya,
orang yang berhak memberikan keputusan setiap masalah