Page 75 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 75
64
yang timbul, orang terhonnat, mempunyai kepribadian
yang luhur dan mempunyai pengikut yang massal.
30. Lihat, Clifford Geertz, abangan, santri, priayi, dalam ma-
syarakat Jawa pustaka jaya, Jakarta, 1981.
31. Dr. Koentjaraningrat, Metode Antropologi dalam penyeli-
dikan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia, penerbit
Universitas, PT. Jakarta, 19 58, hal. 334.
32. Kementerian Penerangan Republik Indonesia, Tentang Su-
matra Tengah, tahun 1954, hal. 1027.
33. Ismail Hadi, Pengurus Lembaga Adat Daerah Jambi, wa-
wancara, di Telanaipura Jambi, tanggal, 21 September
1983.
34. Kementerian Penerangan RI, Op cit, hal. 1013.
35. Ismail Hadi, Loe cit, lihat pula catatan R. Syahabuddin,
Sejarah Perjuangan Jambi dari abad ke abad, 1954.
36. Syamsir Salam, Dari cerita Rakyat Hingga timbulny a ben-
tuk-bentuk Kekerabatan di pesisir Daerah Jambi dalam
kaitannya dengan penelitian Sejarah, Dosen Fakultas
Syari'ah IAIN Jambi, kertas kerja tahun 1980, hal. 24.
37. Lihat, Adat dan upacara perkawinan Daerah Jambi, De-
partemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian
Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian Sejarah dan Budaya,
tahun 1978/1979, hal. 46.
38. Baca, buku, Sistem gotong-royong dalam masyarakat Pede-
saan Daerah Jambi, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya,
tahun 1979/1980, hal. 37.
39. Lihat Zuid Sumatra, Adat Rechbundels, XXXV, tahun
1932, hal. 322-324.