Page 41 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 41
sama Wana dan Sebaya: -memimpin gerakan di bawah .ta-
nah di bagian Teluk Adang. ·
Aji Nyesei gelar Pangeran J aya Kesuma Ningrat bersama-
sama dengan Pangeran Perwira mengadakan gerakan di
bawah tanah di daerah Pasir Benua sampai ke pedalaman
Kali Kandilo. 1 4
Dengan adanya perlawanan bersenjata dari pengikut Pangeran
Panji dan kawan-kawannya serta gerakan politik Sarikat Islam
di bawah pimpinan bekas Sultan Ibrahim, Pangeran Menteri,
Pangeran Raja Muda, Pangeran Ratu Raja Besar dengan para
bangsawan Pasir, dapat dikatakan roda pemerintahan kolonial
Belanda tidak berjalan sama sekali. Patroli-patroli, serdadu-
serdadu Belanda kerap kali diserang dengan tiba-tiba, sehingga
mereka tidak berani memasuki pedalaman Pasir.
Mula-mula patroli Belanda dibantu serdadu patroli dari
Kandangan. Pada bulan Agustus tiba bantuan pasukan dari
Banjarmasin. Terjadi pertempuran dengan kelompok pejuang
Wana dan Panglima Singa. Kedua · pemimpin . ini tertangkap
serdadu Belanda. Pada bulan Nopember 1915 datang pula dua
pasukan infantri dari Banjarmasin untuk mengamankan daerah
pemberontakan yang dipimpin oleh Andon Ngoko dan Andin
Gedang. Bulan Desember 1915 datang pula bala bantuan ser-
dadu-serdadu Belanda dari Jawa untuk memadamkan pembe-
rontakan itu.
Pada tahun 1916 barulah serdadu-serdadu Belanda de-
ngan bala bantuan dari Banjarmasin, Kandangan dan Jawa
mengadakan serbuan ke pedalaman Pasir. Mula-mula serdadu-
serdadu kolonial Belanda menangkap pemimpin-pemimpin
Sarikat Islam. Bekas Sultan Ibrahim, Aji Nyesei Raja Muda,
Pangedan Menteri dan Pangeran Perwira dibawa ke Banjarma-
sin. Dengan keputusan pemerintah kolonial Belanda, cabang
Sarikat Islam di Tanah Grogot dianggap berbahaya untuk
kepentingan umum, dan dengan surat keputusan Gubernemen
14. Ibid, hal. 78
32