Page 49 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 49
Pada abad ke III masehi terjadi peperangan antara keraja-
an Petali putra dan kerajaan Kalingga di India. Maharaja Ka-
lcngga kalah perangnya, ia mundur ke tanah Malaya. Di sini
ia mendirikan kerajaan baru, ibu negerinya bernama Kota Pe-
rak, rajanya yang pertama bemama Maharaja Salendra Rajen-
dra Warman. Raja ini mempunyai tiga orang putra:
1). Maharaja Mulawarman Nala Dewa, yang mendirikan keni-
jaan Kutai I di Martapura, Muara Kaman. Inilah kerajaan
Hindu pertama (yang tertua) di Indonesia dalam tahun
400 masehi.
2). Maharaja Gunawarman, yang kemudian mendirikan
kerajaan dan menjadi raja Taruma Negara di Jawa Barat.
3). Maharaja Jayawarman, yang kemudian menjadi raja di
Kota Perak, Champa dan Kamboja.
Pada akhir abad ke IV Sang Maharaja Mulawarman Nala
Dewa pergi berkelana keluar negerinya dengan sebahagian
rakyatnya dengan mengguriakan perahu-perahu layamya.
Suatu hari sampailah mereka pada suatu pulau di sebelah ti-
mur nusantara ini. Pulau itu bernama Nala Dwipa (sekarang
Kalimantan). Kemudian mereka memudik sungai Mahakam,
berhenti di suatu tempat yang bemama Martapura. Di sini
mereka mendirikan suatu kerajaan, ibukotanya diberi nama
Muara Kaman dan kerajaannya dinamai Martapura.
Berdasarkan cerita inilah ada beberapa penulis sejarah
daerah yang cenderung menamakan kerajaan Kutai Mulawar-
man itu sama dengan Kerajaan Martapura dan rajanya Mula-
warman Nala Dewa.
Menurut ceritera ini, urutan raja-raja yang memerintah
kerajaan Martapura ini, mulai dari Mulawarman, sebanyak
25 orang sampai kepada raja, yang penghabisan yang disebut
"Tiga Raja Sekali Nobat" yaitu Maharaja Darma Setia, Maha-
raja Setia Guna dan Maharaja Setia Yuda. Pada permulaan
abad ke XVII, Muara Kaman ibukota kerajaan Martapura di-
kalahkan oleh Aji Parigeran Sinom Panji Mendapa (1605 -
40
J