Page 56 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 56
luar negeri semakin bertambah pesat, terutama sesudah pusat
pemerintahan kerajaan Kutai Lama dipindahkan ke Kota Teng-
garong sesama pemerintahan Sultan Muslihuddin pada tahun
1 792 hubungan perdagangan diperluas dengan negara-negara
Eropah, Rusia, Asia dengan prinsip saling hormat menghormati
atas kedaulatan negara mereka masing-masing.
Hampir bersamaan waktu, yakni pada saat-saat kerajaan
Kutai Kertanegara membenahi diri di dalam pergaulan interna-
sional spbagai suatu kerajaan yang merdeka, negara Eropah
seperti: Portugis, Belanda, Spanyol dan lnggeris, mencari
daerah-daerah baru disegenap pelosok bumi ini, termasuk
Belanda, melalui kompeni Hindia Timur (VOC) yang terkenal
dengan pedagang yang bertongkatkan senapang. 1 3
Pada tahun 1634 Kompeni mengirim 3 buah kapal da-
gangnya ke Kutai dan Pasir, dengan bantuan kerajaan-kerajaan
itu mengusir pedagang-pedagang Makasar dan Jawa.
Tentu saja maksud ini ditentang oleh raja Kutai Kerta-
negara karena melanggar prinsip dasar hubungam antara Kutai.
Kertanegara dengan kerajaan Gowa dan kerajaan di Jawa.
Selain dari sikap Voe itu jelas mengadu domba raja-raja di
Indonesia dan memaksakan sistim monopoli perdagangan yang
merugikan pihak Kutai. Sikap dari kerajaan Kutai Kertanegara
dan kerajaan Pasir ini adalah permulaan dari sejarah menentang
kolonialisme Belanda.
Pada tahun 163 5 Voe mengirim Gerrit Thomassen Pool
ke Kutai untuk memperingatkan Kutai akan kewajibannya
membayar upeti pada Banjarmasin. 1 4
Peringatan yang disampaikan oleh Gerrit Thomassen Pool
itu tentu tidak diterima begitu saja oleh kerajaan Kutai dan
Pasir. Kerajaan Kutai maklum akan taktik kotor dari VOe
yaitu mengadu domba kerajaan Kutai dan Banjarmasin, se-
perti yang dilakukannya dengan kerajaan lain di nusantara ini.
13. Dr. J. Eisenberger, op. cit, halaman 6
14. Ibid, halaman 7
47