Page 105 - E-MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 105
Secara lengkap Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawartan atau perwakilan yang berketuhanan
Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan
Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan tersebut mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak
demokrasi, haruslahdisertai rasa tnaggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
menurut keyakinan agama masing-masing; menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia; haruslah menjamin
persatuan dankesatuan bangsa; dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan
keadilan sosial. Jadi Demokrasi pancasila berpangkal tolak darri kekeluargaan dan
gotong-royong. Semangat kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan
berkembang dalama masyarakt Indonesia, khusunya di masyarakat pedesaan.
Menurut Soepomo, dalam masyarakat yang dilandasi semangat kekeluargaan,
sumber filosofi yang paling tepat adalah aliran pikiran Integralistik. Dengan
demikian, dalam Demokrasi Pancasila nilai-nilai perbedaan tetap dipelihara sebagai
sebuah kekayaan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
b. Ciri dan Aspek Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila memiliki ciri khas antara lain bersifat kekeluargaan
dan kegotong-royongan yang bernapaskan Ketuhanan Yang Maha Esa; menghargai
hak-hak asasi manusia serta menjamin adanya hak-hak minoritas; pengambilan
keputusan sedapat mungkin didasarkan atas musyawarah untuk mufakat; dan
bersendi atas hukum.
Dalam Demokrasi Pancasila, kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan
atas kelembagaan. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui
saluran-saluran tertentu sesuai dengan UUD 1945. Hal ini penting untuk
menghindari adanya kegoncangan politik dalam negara.
88
C. Islam dan Demokrasi
88 Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, Cerdas, Kritis dan Aktif Berwarganegara (Jakarta:
Erlangga, 2010), hlm. 90-94
77