Page 25 - MEMBANGUN-DESA
P. 25
Dalam jalur teknokratik, pembentukan dan pengembangan
BUM Desa dimasukkan ke dalam RPJM Desa bidang
pelaksanaan pembangunan Desa, khususnya untuk
rencana kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif.
Penyusunan RPJM Desa paralel dengan Perbup/walikota
dan Perdes tentang Kewenangan Lokal Berskala Desa yang
didalamnya terdapat pendirian, penetapan dan pengembangan
BUM Desa. Dengan demikian, BUM Desa dijalankan berdasar
Asas Rekognisi-Subsidiaritas dan sinkron dengan aspek
teknokratik dalam pembangunan Desa (c.q. RPJM Desa, RKP
Desa dan APB Desa).
D. BUM DESA: KONSOLIDATOR DESA MEMBANGUN
DAN MEMBANGUN DESA
UU Desa secara tegas membedakan antara Pembangunan
3
Desa dan Pembangunan Perdesaan. Pembangunan Desa
menggunakan Paradigma “Desa Membangun” berbasis
Desa, sedangkan Pembangunan Perdesaan menggunakan
Paradigma “Membangun Desa” berbasis Kawasan Perdesaan .
4
Kementerian Desa PDTT hadir sebagai institusi yang
mengkonsolidasikan paradigma Desa Membangun dan
Membangun Desa. Pembangunan Desa (“Desa Membangun”)
3 Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
4 Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama perta-
nian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
BUKU 7 : BADAN USAHA MILIK DESA: SPIRIT USAHA KOLEKTIF DESA 23