Page 35 - SEJARAH Kelas X - Kehidupan Manusia Praaksara di Indonesia
P. 35
A. TEORI ASAL USUL NENEK
MOYANG BANGSA INDONESIA
Selain munculnya teori-teori yang lahir dari hasil penemuan fosil-fosil manusia
purba yang banyak ditemukan di Pulau Jawa dan dianggap sebagai nenek moyang bangsa
Indonesia, berkembang pula teori-teori lainnya yang berikaitan dengan asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia asli yang diyakini berasal dari luar Indonesia. Teori tersebut
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Brandes
Brandes menyiimpulkan bahwa bahasa yang digunakan bangsa Indonesia memiliki
kemiripan dengan bahasa yang digunakan bangsa-bangsa yang mendiami pulau
Formosa (Taiwan) di sebelah utara sampai dengan daerah tepi barat pantai Amerika.
2. William Smith
Berasarkan penelitian bahasa yang digunakan bangsa-bangsa yang mendiami wilayah
Asia dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu bangsa yang berbahasa Togon, bangsa
yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Selanjutnya, bahasa
Austria dibagi lagi menjadi dua yaitu bangsa yang berbahasa Austro-Asia dan bangsa
yang berbahasa Austronesia. Adapun bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia
mendiami wilayah-wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.
3. Von Heine Geldern
berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia daratan. Berdasarkan
penelitian terhadap bentuk beliung batu yang ditemukan disekitar Sungai Salween,
Irawady, dan Huang Ho ditemukan kemiripan dengan beliung yang ada di Indonesia.
Ia berpendapat bahwa kapak tua itu dibawa oleh orang Asia Tengah ke Kepulauan
Indonesia.
4. Mohammad Yamin
berasal dari daerah Indonesia sendiri dan bahkan bangsa-bangsa Asia lainnya yang ada
berasal dari daerah Indonesia, hal itu didasarkan atas banyaknya fosil dan artefak-
artefak tertua yang dalam jumlah terbanyak ditemukan di daerah Indonesia daripada di
daerah-daerah lainnya di Asia.
5. H. Kern
berasal dari daerah Champa, Kamboja. berdasarkan penelitiannya tentang
perbandingan bahasa ditemukan bahwa bahasa-bahasa yang dipakai di daerah tersebut
28 | E - M o d u l S e j a r a h I n d o n e s i a X