Page 28 - Miftahul Azra_Let20_56_Buku Digital
P. 28
KESIMPULAN
Masyarakat praaksara adalah masyarakat yang belum mengenal tulisan.
Masyarakat praaksara mewariskan masa lalunya melalui warisan keluarga dari ayah
kepada anak, dari anak kepada cucu dan selanjutnya dengan cara tradisi fisan.
Masyarakat praaksara terbagi atas:Masyarakat yang hidup pada taraf berburu dan
mengumpulkan dilanjutkan hidup meramu, bercocok tanam, dan sudah mengenal
keterampilan (undagi).
Sebelum Hindu masuk ke Nusantara, nenek moyang kita sudah memiliki
sepuluh macam budaya, yakni kemampuan berlayar, kemampuan bersawah, mengenal
astronomi, mengenal sistem mocopat, kesenian wayang, seni gamelan, seni membatik,
pengaturan masyarakat.sistem ekonomi perdagangan, dan sistem kepercayaan.
Jejak sejarah pada masa lalu dapat diketahui dari folklore, mitologi, legenda,
dongeng. upacara, dan lagu-lagu daerah. Jejak-jejak masa lampau menjadi bahan
penting untuk menuliskan kembali sejarah sebab memuat informasi yang dijadikan
bahan penulisan sejarah. Jejak sejarah dibedakan menjadi dua: Jejak historis dan Jejak
nonhistoris Nenek moyang kita meninggalkan jejak sejarah berupa tradisi nenek
moyang yang hidup berburu dan mengumpulkan, Tradisi nenek moyang yang hidup
sudah menetap di masa bercocok tanam, dan tradisi di masa perundagian.
Rekaman tertulis dalam tradisi sejarah terdiri dari sumber tertulis sezaman dan
setempat. sumber tertulis sezaman tidak setempat, dan sumber tertulis setempat tidak
sezaman. Dalam perkembangan penulisan sejarah terdapat tiga jenis penulisan, yakni
penulisan sejarah tradisional, penulisan sejarah kolonial, dan penulisan sejarah
nasional.
Sumber : Buku Pedoman Umum Pelajar Sejarah (SMA Kelas X,XI,& XII)