Page 98 - LKPD Digital Berbasis HOTS
P. 98
e) Gas CFC berasal dari lemari es dan AC yang dapat menyebabkan
menipisnya lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan lapisan udara di
atmosfer yang melindungi manusia dari bahaya sinar ultraviolet.
f) Timbal, berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL, yang
dapat menyebabkan anemia, kerusakan hati, ginjal, otak dan saraf.
g) Asap rokok, menyebabkan batuk kronis, penyakit jantung dan kanker
paru-paru.
h) Radiasi nuklir berasal dari unsur radioaktif seperti uranium dan
plutonium.
2) Indikator tingkat pencemaran udara
Ada beberapa cara untuk mengetahui tingkat pencemaran udara yaitu
menggunakan indikator fisik, indikator kimia, dan indikator biologi.
a) Indikator fisik meliputi sifat-sifat udara yang diamati. Udara yang
bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau. Adanya warna
atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Meski demikian,
banyak polutan udara yang tidak berwarna dan tidak berbau sehingga
sulit dideteksi secara fisik.
b) Indikator kimia meliputi konsentrasi senyawa-senyawa polutan yang
ada di udara. Biasanya terdapat lima parameter yang digunakan oleh
stasiun pemantau kualitas udara otomatis, yaitu partikulat, karbon
monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan ozon.
c) Indikator biologi biasanya menggunakan makhluk hidup yang rentan
pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara. Contoh indikator
biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak
(lichenes). Lumut kerak merupakan simbiosis antara alga fotosintetik
atau Cyanobacteria dengan fungi.
3) Dampak pencemaran udara
Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah sebagai berikut.
a) Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit
pernapasan. Dampak umum yang sering dijumpai dari pencemaran
udara adalah terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma,
dan bronkitis.
97