Page 53 - E-book Berbasis Multiple Intelligences
P. 53
Berbasis Multiple Intelligences
Misalnya, pada ekosistem sungai dalam satu meter persegi bisa saja
terdapat ribuan plankton sebagai produsen, berbeda dengan ekosistem
darat yang mana kemungkinan dalam satu meter persegi hanya
terdapat beberapa pohon. Pelopor teori piramida jumlah yaitu Charles
Elton ahli ekologi Inggris pada abad ke-20. Dalam piramida jumlah
semakin tinggi tingkat trofik organisme maka semakin sedikit jumlahnya
di lingkungan.
b. Piramida Biomassa
Piramida yang menggambarkan massa (berat) kering total organisme
dari masing-masing tingkat trofiknya pada ekosistem dalam luas area
dan rentang waktu tertentu. Piramida ini didasarkan pada pengukuran
massa individu tiap tingkat trofik. Terdapat cara untuk mengukur
biomassa agar data yang diperoleh lebih akurat yaitu dengan mengukur
rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, kemudian jumlah
organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Untuk menghindari
kerusakan ekosistem, biasanya hanya mengambil sedikit sampel
kemudian total seluruh biomassa dihitung.
Pada umumnya, massa rata-rata produsen lebih besar daripada
konsumen dan bentuk piramidanya juga menyempit secara tajam dari
bagian dasar trofik (produsen) hingga ke tingkat atas trofik (karnivora
puncak). Namun, hal ini berbeda pada ekosistem akuatik, dengan
bentuk Piramidanya terbalik karena biomassa konsumen lebih besar
daripada produsen. Misalnya, jika pada suatu saat dilakukan
penimbangan massa kering dari plankton dan ikan dalam suatu danau,
kemungkinan massa kering ikan lebih besar daripada plankton. Padahal
ikan disini konsumen sedangkan plankton produsen. Hal ini
menunjukkan bahwa perbandingan biomassa antar tingkat trofik belum
dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.
c. Piramida Energi
Piramida energi menggambarkan hubungan tiap organisme pada
tingkat trofik sesuai dengan perpindahan energi pada setiap urutan
tingkat trofiknya yang dimulai dari produsen hingga konsumen puncak.
Piramida energi selalu menunjukkan penurunan pada kenaikan tingkat
trofik. Jumlah total energi pada tiap tingkat trofik ke arah puncak
piramida semakin kecil. Hal ini karena konsumen hanya mampu
memanfaatkan sekitar 10% energi yang diperoleh dari organisme yang
berada di tingkat trofik bawahnya. Karena sebagian energi terbuang
sebagai panas.
43.