Page 34 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 34

B.  Metode Dakwah Sunan Ampel


                               Metode  dakwah  yang  dilakukan  oleh  Sunan  Ampel

                     memang  sangat  berbeda  dengan  wali  yang  lainnya.  Metode

                     dakwah Sunan Ampel dilakukan dengan dua yaitu pendektatan
                     pembaharuan  dan  pendekatan  intelektual.  Sunan  Ampel

                     membawa  masyarakat  Majapahit  kelas  menengah  ke  bawah

                     dilakukan  dengan  pembaruan  keagamaan  yaitu  memberikan

                     ajaran  Islam  sesuai  dengan  Al-Quran.  Sedangkan,  ketika

                     menghadapi  orang-orang  yang  cendekia,  Sunan  Ampel
                     menggunakan  pendekatan  intelektual  yaitu  penalaran  logis.

                     Sunan  Ampel  mempekenalkan  inovasi  dalam  berbagai  aspek

                     kehidupan  masyarakat  kala  itu.  Beberapa  Walisongo  lainnya

                     menggunakan  metode  dakwah  melalui  pendektan  seni  dan

                     budaya.  Namun,  Sunan  Ampel  lebih  memilih  menggunakan
                     pendekatan intelektual dengan memberikan wacana intelektual

                     dan diskusi cerdas, kritis, dan diterima akal manusia.


                               Dikarenakan  istri  dari  Prabu  Wijaya  khawatir  dengan

                     kondisi suaminya, ia memberikan saran kepada suaminya, bahwa

                     ia mempunyai seorang keponakan yang ahli mendidik dalam hal

                     untuk  mengatasi  kemerosotan  budi  pekerti,  keponakannya
                     bernama Raden Rahmat. Pada tahun 1443 M, beliau datang ke

                     tanah  Jawa  untuk  menemui  bibinya  Dwarawati.  Kedatangan

                     Raden Rahmat ke tanah Jawa tidaklah sendiri, beliau ditemani

                     oleh ayahnya Syekh Maulana Malik Ibrahim dan kakanya yang

                     bernama Sayyid Ali Murtadha. Diduga mereka tidak langsung ke
                     Majapahit,  melainkan  mendarat  di  Tuban.  Di  Tuban,  Syekh

                     Maulana  Malik  Ibrahim  jatuh  sakit  dan  meninggal  dunia.

                     Kemudian  Raden  Rahmat  melanjutkan  perjalanannya  ke



                                                                                                            23
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39