Page 90 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 90

Setelah itu, Raden Syahid berguru hingga ke Pasai, Aceh

                         sambil  menyebarkan  ajaran  Islam  di  Semenanjung  Malaya

                         dan wilayah Patani di Thailand Selatan. Di wilayah tersebut,

                         Raden Syahid tidak hanya terkenal sebagai pendakwah Islam,
                         tapi  juga  sebagai  tabib  hebat  yang  bisa  menyembuhkan

                         penyakit  kulit  yang  diderita  oleh  Raja  Patani.  Berkat

                         popularitasnya itu, Raden Syahid mendapat julukan “Syekh

                         Sa’id” atau “Syekh Malaya”. Selesai berguru di Pasai, Raden

                         Syahid kembali ke Jawa. Di Jawa, para wali menganggapnya
                         sudah  pantas  menjadi  bagian  dari  Wali  Sanga  atau  Wali

                         Sembilan.




                  C.  Metode Dakwah Sunan Kalijaga


                               Sunan  Kalijagamenggabungkan  ajaran  Islam  dengan

                      tradisi  dan  budaya  yang  sudah  mengakar  dalam  kehidupan
                      masyarakat  Jawa  saat  itu.  Beliau  juga  menggunakan  pola

                      dakwah  yang  sama  dengan  gurunya,  Sunan  Bonang  yaitu

                      mengajarkan agama Islam dengan toleran melalui pendekatan

                      masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Sunan

                      Kalijaga  memanfaatkan  kesenian  dan  budaya  untuk  sarana
                      berdakwah.  Masyarakat  Jawa  pada  pada  dasarnya  menyukai

                      seni  Wayang,  sehingga  mulai  tertarik  dengan  pertunjukan

                      wayang yang digelar oleh Sunan Kalijaga. Hal ini menunjukkan

                      bahwa  Sunan  Kalijaga  memiliki  sikap  akomodatif  terhadap

                      budaya lokal.
                               Kalijaga tidak memungut biaya kepada masyarakat yang

                      ingin  menyaksikan  pertunjukan  wayangnya.  Sunan  Kalijaga

                      hanya  meminta  orang-orang  yang  datang  untuk  mengucapkan



                                                                                                            79
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95