Page 91 - E modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama
P. 91

dua kalimat syahadat sebagai ganti biaya tiket masuknya. Ini

                      jelas  lebih  mudah  bagi  masyarakat  daripada  mengeluarkan

                      uang.  Akhirnya,  masyarakat  Jawa  yang  ketika  itu  menganut

                      paham  kepercayaan  animisme,  secara  perlahan-lahan  mulai
                      menerima ajaran yang disampaikan oleh Sunan Kalijaga. Untuk

                      memastikan  masyarakat  Jawa  dapat  menerima  agama  Islam

                      secara perlahan, Sunan Kalijaga bahkan menggabungkan naskah

                      kuno  dengan  ajaran  Islam  ketika  menggelar  pertunjukan

                      wayangnya.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  Sunan  Kalijaga
                      memiliki sikap anti kekerasan.

                               Sunan Kalijaga juga menambahkan karakter baru seperti

                      Bagong, Semar, Petruk, dan Gareng untuk meningkatkan rasa

                      ketertarikan         masyarakat         menikmati        seni     Wayangnya.

                      Kemudian,  Beliau  juga  menciptakan  beberapa  tembang.

                      Beberapa  tembang  ciptaan  Sunan  Kalijaga  sampai  sekarang
                      masih  sering  dinyanyikan  oleh  masyarakat  Jawa,  seperti

                      tembang  ilir-ilir.  Dalam  tembang  ini,  tersirat  makna  bahwa

                      manusia  diharapkan  dapat  bangkit  dari  kesedihan,  berjuang

                      untuk mendapatkan kebahagiaan, dan mengumpulkan amal baik

                      sebanyak mungkin.



















                                                                                                            80
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96