Page 10 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 10
BABI
PENDAHULUAN
Wilayah yang menjadi obyek/lokasi Penelitian dan Penca-
tatan Sejarah Kebangkitan Nasional dari naskah ini meliputi selu-
ruh daerah yang sekarang ini dikenal sebagai Propinsf Tingkat I
Sulawesi Utara. Dari segi sejarahnya, daerah ini merupakan bagian
tak terpisahkan dari Republik Indonesia· sejak diploklamasikan
tanggal 17 Agustus 1945. Pada tahun tersebut tercatat pemben-
tukan Propinsi Sulawesi dengan Gubemur pertama yaitu DR.
G.S.S.J. Ratulangi, berkedudukan di Makasar sebagai ibu kota pro-
pinsi. Sejalan dengan perkembangan politik ketatanegaraan dalam
periode antara tahun 1945-1960, terjadilah proses pembentukan
daerah-daerah yang lebih kecil di dalam wilayah Propinsi Sulawesi
ini. Mula-mula Propinsi Sulawesi dibagi dalam beberapa Kereside-
nan antara lain Keresidenan Menado yang dipimpin oleh seorang
Residen. Ibu kota Keresidenan ialah Manado yang meliputi wila-
yah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah sekarang ini.
I
Mulai tahun 1960, wilayah Propinsi Sulawesi dibagi menjadi
dua propinsi administratif yaitu Propinsi Sulawesi Selatan/Teng-
gara dengan ibu kotanya Makasar dan Propinsi Sulawesi Utara/
Tengah dengan ibu kotanya Manado. Masing-masing propinsi ini
dipimpin oleh seorang Gubemur. Sebagai Gubemur Sulawesi Uta-
ra/Tengah yang pertama ialah Mr. A. Baramuli, yang diangkat de-
ngan Surat Keputusan Presiden No. 122/M tanggal 31Maret1961
mulai 1 Juni 1961.
Pembagian wilayah Propinsi Sulawesi menjadi dua Propinsi
administratif di atas diatur dalam Undang-Undang No. 4 7 Tahun
1960 tanggal 13 Desember 1960. Sesuai Peraturan Presiden No. 5
Tahun 1960, maka wilayah Propinsi Sulawesi Utara/Tengah meli-
puti dua kotapraja dan delapan daerah tingkat II sebagai berikut:
1. Kotapraja Manado
2. Kotapraja Gorontalo
3. Daerah Tingkat II Sangir Talaud
4. Daerah Tingkat II Minahasa
5. Daerah Tingkat II Bolaang Mongondow
6. Daerah Tingkat Ii Gorontalo
7. Daerah Tingkat II Buol/Tolitoli
8. Daerah Tingkat II Donggala