Page 55 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 55
Sebab itu, sebelum membahas masalah kaitan inter-
dependensi antara geografi dan kekuasaan, ada baiknya
dikemukakan terlebih dahulu ciri-ciri pokok geografi wilayah
terse but.
Maluku Utara adalah suatu wilayah perairan yang luas
dengan ditaburi sekitar 353 buah pulau yang berbeda
2
ukurannya. Luas perairan Maluku Utara itu adalah 107.383. km ,
2
tetapi luas pulau-pulau secara keseluruhan hanya 32.000 km •
(Andili 1979 : 3-13). Halmahera adalah pulau yang terbesar,
dikelilingi sejumlah pulau kecil di sebelah baratnya, seperti
pulau Temate dan pulau Tidore dan di sebelah timumya, yaitu
pulau Gebe. Selain itu terdapat sejumlah pulau kecil lainnya di
selatan yang juga dikelilingi pulau-pulau yang lebih kecil lagi,
seperti pulau Makian, dan pulau Obi.
Pulau-pulau ini merupakan bagian dari rangkaian gunung
api yang menjangkau sampai ke Sulawesi. Sebab itu
pulau-pulau yang penting itu sesungguhnya adalah puncak-
puncak dari gunung api, seperti pulau Tidore dan pulau
Temate. Gunung api paling banyak terdapat di Halmahera
bagian Utara. Perairan diantara pulau-pulau tersebut kini
dinamakan Laut Maluku yang terbentang antara Halmahera
dan Sulawesi Utara, Laut Halmahera antara pulau Halmahera
dan Samudera Pasifik, dan Laut Seram antara pulau Halmahera
dan pulau Seram yang menyambung ke Laut Banda di
selatannya.
Menurut sensus 1971 tercatat 307.133 jiwa yang mendiami
pulau-pulau itu, sedangkan sensus 1977 menunjukkan kenaikan
hingga 378.537 jiwa; diperkirakan bahwa kenaikan penduduk
rata-rata setiap tahun adalah 3,2% dengan kepadatan
penduduk rata-rata 17 jiwa per km • (Andili, Zoe.cit.).
2
Keempat kerajaan di Maluku Utara di masa lampau masing-
masing berpusat (berkedaton) pada sebuah pulau kecil
menghadap ke pulau Halmahera. Hanya kerajaan Jailolo yang
berpusat di pulau yang besar, yaitu pulau Halmahera sekalipun
tidak seluruh pulau itu menjadi wilayah kekuasaannya. Ketiga
40