Page 30 - Modul Elektronik Larutan Penyangga (Revisi)
P. 30
E-Modul Larutan Penyangga Berbasis Inkuiri
Terbimbing Terintegrasi Etnosains
APLIKASI
Kajian Roti Buaya
Etnosains Khas Betawi
Tentang Roti Buaya
Roti buaya adalah kuliner tradional khas
budaya Betawi. Roti yang memiliki bentuk
menyerupai buaya ini menjadi salah satu
seserahan yang wajib dalam pernikahan adat
Betawi. Menurut pandangan masyarakat
betawi, buaya dianggap sebagai satwa yang
Foto: Wikimedia Commons/Gunawan
setia pada pasangannya, sabar, dan ulet dalam mencari nafkah. Pada
awalnya, roti buaya dibuat dari roti tawar tanpa rasa dan memiliki
tekstur yang keras. Roti tersebut pun tidak boleh dimakan dan hanya
dijadikan sebagai simbol dan pajangan saja. Namun, di era modern
abad ke-20, masyarakat kemudian memprotes tradisi tersebut. Mereka
menganggap hal tersebut mubazir. Sejak itulah para pembuat roti
kemudian memodifikasi roti buaya menjadi roti yang manis dan memiliki
berbagai rasa agar bisa dimakan. Selain itu, tradisi pun kemudian
berubah. Roti buaya yang dulu hanya dijadikan simbol dan pajangan
saja di era modern ini setelah upacara ijab kabul berakhir, roti buaya
kemudian dipotong-potong lalu dibagikan ke anak-anak, saudara, dan
tetangga.
Bahan-bahan untuk membuat roti buaya
250 gram tepung terigu 1 sdm susu bubuk
50 gram gula pasir 140 mL air dingin
5 gram ragi 1/4 sdt garam
2 gram baking powder 40 gram mentega
1 kuning telur
3 20