Page 100 - Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 2
P. 100
h) Teknik Pemeliharaan
Eksplan yang telah ditanam, agar dapat tumbuh menjadi kalus dan
kemudian menjadi planlet, membutuhkan pemeliharaan yang rutin dan
tepat. Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan
tanaman yang diperbanyak seperti tunas, serta memeliharanya dalam
keadaan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap
berikutnya. Pada tahap ini, perbanyakan dapat dilakukan dengan cara
merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan
aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara
adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih
dahulu. Seperti halnya dalam kultur fase inisiasi, di dalam media harus
terkandung mineral, gula, vitamin, dan hormon dengan perbandingan
yang dibutuhkan secara tepat (Wetherell, 1976). Hormon yang
digunakan untuk merangsang pembentukan tunas tersebut berasal dari
golongan sitokinin seperti BAP, 2-iP, kinetin, atau thidiadzuron (TDZ).
Kemampuan memperbanyak diri yang sesungguhnya dari suatu
perbanyakan secara in-vitro terletak pada mudah tidaknya suatu materi
ditanam ulang selama multiplikasi (Wetherell, 1976). Eksplan yang
dalam kondisi bagus dan tidak terkontaminasi dari tahap inisiasi kultur
dipindahkan atau disubkulturkan ke media yang mengandung sitokinin.
Subkultur dapat dilakukan berulang-ulang kali sampai jumlah tunas
yang kita harapkan.
Eksplan atau kalus yang sudah waktunya untuk dipindahkan ke dalam
media tanam yang baru harus segera dilaksanakan, tidak boleh sampai
terlambat. Pemindahan yang terlambat dapat menyebabkan
pertumbuahn eksplan atau kalus dapat terhenti atau dapat mengalami
browning atau terkontaminasi oleh jamur atau bakteri.
89