Page 150 - Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 2
P. 150
4. Usaha tani tersebut memberikan jasa pengelolaan yang wajar
kepada pelaku usaha tani tersebut.
Tinggi rendahnya biaya suatu usaha tani ditentukan oleh besarnya skala
usaha dan efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja, alat-alat serta sarana
produksi. Biaya usaha tani meliputi semua ongkos-ongkos yang merupakan
pengorbanan dalam pengadaan input produksi.
Untuk menilai kinerja atau performa suatu usaha, secara sederhana dapat
dilakukan analisis perbandingan berbagai komponen biaya, pendapatan,
dan keuntungan. Beberapa contoh analisis perbandingan tersebut, biasanya
dinamakan ratio, adalah B/C rasio, R/Cratio, Break Even Point analysis
(BEP), Return On Investment (ROI), Return On Assets (ROA) dan sebagainya.
a) Analisis B/C ratio
B/C ratio (benefit/cost) merupakan perbandingan antara keuntungan
yang didapatkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Keuntungan merupakan selisih yang diperoleh dari pendapan (hasil
penjualan) dikurangi biaya-biaya. Komponen biaya yang dijadikan
pembanding biasanya adalah biaya produksi, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang. B/C ratio ini biayanya
dilakukan untuk menilai kinerja keuangan dari suatu usaha pada tiap
kali siklus produksi. Analisis ini menunjukkan seberapa besar suatu
usaha menghasilkan keuntungan.
b) Analisis R/C ratio
Disamping B/C ratio, kinerja keuangan sejenis yang biasa dapat
digunakan adalah R/C ratio (revenue/cost). Ratio ini mengambarkan
kemampuan peneriamaan usaha. Suatu usaha dapat memiliki R/C ratio
= 1 jika jumlah penerimaan sama dengan jumlah biaya yang
dikeluarkan. Usaha yang baik tentunya harus mendapatkan R/C
139