Page 149 - Biologi SMK Semester 2
P. 149

Pada  embrio  reptil,  ayes  dan  mamal  berkembang  2  selaput  yaitu  amnion  dan

                        khorion. Kedua selaput tersebut dibentuk pada saat pelipatan ke dorsal dari somatopleura
                        dan  kemudianakan  saling  bertemu  membentuk  amnion  yang  mengelilingi  embnio.
                        Khonion dibentuk daripertumbuhan somatopleura yang mengelilingi amnion dan kantong

                        yolk.
                               Di  dalam  amnion  berisi  cairan  amnion  yang  mengandung  air  metabolik  dari
                        jaringan embrio. (Gambar 4.11)

                               Allantois merupakan suatu kantong extraembrional yang berkembang dari proses
                        evaginasi  bagian  ventral  cloaca.  Perkembangan  berikutnya  akan  menempel  pada

                        permukaan  dalam  khorion  membentuk  selaput  khorioalantois.  Pada  mamal  selaput
                        khorioallantois  menempel  langsung  pada  dinding  uterus  sehingga  membentuk  plasenta
                        khorioallantois;  yang  berfungsi  untuk  membawa  nutrisi  dari  induk  ke  embrio  dan

                        membawa sisa matabolisme dari embrio keinduk. Pada amniota, sebagian besar allantois
                        yang berbatasan langsung dengan bagian proximal cloaca akan menjadi vesica urinaria,
                        sedang bagian distal membentuk urachus.

                               Plasenta  merupakan  organ  pada  hewan  vivipar  dimana  jaringan  induk  dan
                        jaringan
                        embrio  berkaitan  sangat  erat  dan  saling  mengalirkan  diantara  induk  dengan  embrio.

                        Plasenta terdiri:
                               1.  selaput  extraembrional  (kantong  yolk,  selaput  khoriovetelina,  selaput

                        khorioallantoisatau khorion).
                               2.  berkaitan  erat  dengan  dinding  uterus  induk  yang  kaya  vascularisasi.  Pada
                        marsupialia,dan kebanyakan ungulata, selaput extraembrional tidak melekat erat dengan

                        dinding uterus sehingga pada waktu kelahiran mudah lepas, keadaan ini dikenal dengan
                        plasenta nondesiduata. Sedangkan plasenta desiduata, jika villi khorion melekat erat dan

                        terinvasi ke dalam jaringan uterus sehingga pada saat kelahiran terjadi pendarahan. Atas
                        dasar  penyebaran  villi  khorion  pada  permukaan  kantong  khorion,  maka  ada  beberapa
                        macam plasenta antara lain: plasentakotiledonaria (villi terkumpul sebagai bercak-bercak)

                        pada kuda & sapi, plasentazonaria (villiber bentuk seperti sabuk) pada kucing & anjing,
                        plasenta  diskoidal  (villiber  bentuk  seperti  cakram)  pada  beruang  &  manusia,  plasenta
                        difusa (villi tersebar merata) pada babi. (Gambar 4.12.)










                                                                                                 136
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154