Page 127 - Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 1
P. 127
disemai menggunakan media tanam coco pot atau rockwool, bibit diangkat
beserta medianya lalu pindahkan ke media penyapihan. Berikut ini
langkah-langkah melakukan penyapihan.
1) Penyapihan di bedengan.
Bedeng sapih dibuat sama dengan bedeng semai berukuran lebar 100
cm dan tinggi 30 cm. Namun di bedeng sapih dibuat lubang-lubang
tanam sedalam 10 cm dengan jarak 75 x 75 cm. Jarak tanam ini sudah
cukup untuk menjamin tumbuhnya bibit sehingga tidak saling
bersentuhan sampai berumur 1-2 tahun.
Bibit yang telah diseleksi dari persemaian ditanam sebatas leher akar,
lalu lubang tanam ditutup dengan lapisan tanah dan dipadatkan agar
akar bibit dapat menyatu dengan tanah bedengan. Setelah itu, siram
bedengan secukupnya, jangan terlalu basah atau air siraman jangan
sampai menggenang.
Untuk melindungi bibit dari sengatan sinar matahari, beri naungan
setinggi 180 cm di sebelah timur, dan 120 cm di sebelah barat. Awalnya
naungan dibuat rapat agar intensitas cahaya matahari yang masuk
hanya sekitar 50%. Namun seiring dengan perkembangan bibit,
perlahan-lahan kerapatan naungan dikurangi sampai akhirnya dibuka
seluruhnya. Beri pupuk kandang setiap 2-3 bulan sekali agar
pertumbuhan bibit semakin cepat. Selain itu, setiap 1-2 bulan sekali
tambahkan 100-150 gr NPK 15-15-15 ditambah 100 gr urea per bibit,
atau campuran 50-100 gr urea, 200-40 gr SP-36 dan 50-70 gr KCl per
bibit. Untuk mengatasi hama dan penyakit, semprotkan insektisida
seperti Curacron, Pegasus atau Decis serta fungisida seperti Antracol,
dan Dithane dengan dosis sesuai dengan aturan pakai yang ada di
kemasannya. Saat sudah besar, bibit di bedeng sapih dapat ditanam di
lahan atau di pot permanen untuk pembesaran.
114