Page 140 - Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 1
P. 140

Penggunaan  pestisida  dalam  konsepsi  pengendalian  hama  terpadu
                                    merupakan alternatif terakhir apabila cara pengendalian lain tidak

                                    berhasil.  Penggunaan  pestisida  baru  dilakukan  apabila  tingkat
                                    kerusakan tanaman atau kepadatan populasi organisme pengganggu

                                    melampaui batas toleransi ambang ekonomi.


                                    Menurut fungsinya ada beberapa jenis pestisida, yaitu :

                                      Insektisida, untuk mengendalikan hama serangga

                                      Akarisida, untuk mengendalikan tungau dan kutu

                                      Fungsida, untuk mengendalikan  jamur/cendawan

                                      Nematisida, untuk mengendalikan cacing/nematoda
                                      Bakterisida, untuk mengendalikan bakteri

                                      Rodentisida, untuk mengendalikan binatang pengerat

                                      Helisida, untuk mengendalikan siput/bekicot

                                      Herbisida, untuk mengendalikan gulma.
                                    Agar  pemakaian  pestisida  dapat  efektif,  maka  pestisida  yang

                                    digunakan  harus  sesuai  dengan  jenis  hama/penyakit  yang  akan

                                    dikendalikan  dengan  melihat  label  kemasannya.  Adapun  bentuk
                                    pestisida terdiri dari :


                                      Bentuk padat, macamnya adalah
                                        o  Tepung hembus (Dust = D)

                                        o  Butiran (Granule = G)

                                        Kedua  jenis  tersebut  digunakan  dengan  cara  ditaburkan  atau
                                        dicampurkan dalam media tumbuh/tanah


                                      Bentuk cair, macamnya adalah :

                                        o  Tepung yang dibasahkan (Wettable Powder = WP)
                                        o  Tepung yang dapat dilarutkan (Saluble Powder = SP)

                                        o  Cairan (Emulsifiable Consentrates – EC atau E)





                                                                                                         127
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145