Page 150 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 150

Bab 11 Pengelolaan Kesejahteraan Lansia                       133


              Bahwa lansia juga bagian dari kehidupan kita, meskipun mereka tidak dapat
              produktif paling tidak mereka aman, nyaman serta sejahtera. Saat ini banyak
              panti  yang  telah  memberikan  tambahan  kegiatan  pada  lansia  yang  berupa
              keterampilan  khusus  seperti  merajut,  membatik,  pembuatan  sabun  dll,  hasil
              kegiatan tersebut kemudian di jual di berbagai tempat dan hasilnya digunakan
              untuk kesejahteraan panti.


              11.6 Pengelolaan Kesejahteraan Lansia

              Di Masyarakat


              Sistem  pengelolaan  lansia  di  masyarakat  sering  adanya  ditemukan  keluarga
              yang  memang  belum  memahami  sepenuhnya  bagaimana  perawatan  lansia
              pada tatanan keluarga, lansia juga perlu dilibatkan dalam kegiatan sosial agar
              meningkatkan  kemampuan  kognitif,  psikososial,  sehingga  dengan  adanya
              peningkatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan individu sehingga dapat
              mandiri, dengan adanya kemandirian lansia memudahkan lansia melakukan
              aktivitas tanpa bantuan sehingga membuat lansia lebih nyaman, serta sehat.
              Peran masyarakat dalam kesejahteraan lansia (Indonesia 1998)

              1.  Masyarakat  mempunyai  hak  dan  kesempatan  yang  seluas-luasnya
                  untuk berperan dalam upaya peningkatan kesejahteraan usia.
              2.  Peran  masyarakat  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dapat
                  dilakukan  secara  perorangan,  keluarga,  kelompok,  masyarakat,
                  organisasi sosial, dan/atau organisasi kemasyarakatan.


              11.7 Hambatan Pengelolaan

              Kesejahteraan Lansia


              Permasalahan  khusus  yang  sering  terjadi  pada  lansia  adalah  penuaan  yang
              terjadi  secara  alamiah  dengan  konsekuensi  masalah  fisik,  mental  dan  sosial
              (Kuswati  2016).  Hambatan  yang  sering  muncul  pada  pengelolaan
              kesejahteraan adalah:
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155