Page 170 - FullBook Keperawatan Komunitas
P. 170
Bab 11 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 153
komunikasi informasi edukasi (KIE), alat peraga kesehatan, buku pencatatan
pemeriksaan kesehatan peserta didik, buku/lembar rujukan dan Kartu Menuju
Sehat (KMS). Selain itu juga dilakukan pembinaan lingkungan yang meliputi
pembinaan lingkungan fisik dan non fisik. Selain dilakukan pembinaan,
pengembangan UKS juga dilakukan melalui penelitian. Penelitian
dilaksanakan dengan mengangkat isu dampak pelaksanaan UKS, dampak
pembudayaan PHBS, pengaruh kantin sehat terhadap prestasi belajar, dan
dampak pembinaan lingkungan. Selain itu juga dilakukan pengembangan
dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam
pelaksanaan UKS baik dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR)
maupun dalam kemitraan antar instansi, lembaga dan sekolah (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
11.2.7 Trias UKS
UKS memiliki beberapa kegiatan dan jenis kegiatan yang berkaitan dengan
tiga program pokok atau trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Bagian-bagian jenis
kegiatan tersebut termasuk dalam program UKS sebagai berikut (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014):
1. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang direncanakan untuk
mengubah perilaku individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat
(Maulana, 2009). Pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan UKS
merupakan bimbingan kepada peserta didik tentang kesehatan agar
peserta didik memahami seluruh aspek kesehatan pribadi sehingga
peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan
kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Kegiatan kurikuler adalah kegiatan pokok pendidikan berupa
kegiatan belajar mengajar untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik mengenai ilmu pengetahuan sesuai dengan tujuan
pendidikan, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
dilakukan peserta didik di luar jam belajar yang bertujuan untuk
mengasah dan mengembangkan soft skill peserta didik (At-Taubany
dan Suseno, 2017).