Page 13 - PANJUL DAN SAMIN
P. 13

Mulai  dari  anak-anak  sampai  orang  dewasa  mengenal
            siapa Bu Suminem emaknya Panjul.

                  Ya, Ibu Sum, begitu orang-orang desa memanggil-
            nya. Perempuan setengah baya, penjual nasi pecel yang
            sambalnya  sangat  khas,  enak  dan  gurih.  Sedangkan
            bapaknya  Panjul  adalah  pegawai  kantor  rendahan  di

            kecamatan  tempat  tinggalnya.  Setiap  hari  bapaknya
            Panjul  ini  selalu  rajin  pergi  ke  kantornya.  Dengan
            mengendarai  sepeda  motor  berwarna  merah,  tampak
            gagah dan berwibawa.

                  Ya,  memang  rata-rata  penduduk  desa  bekerja
            sebagai petani. Hanya beberapa orang saja yang menjadi
            pegawai  kantor  atau  pegawai  negeri,  termasuk
            bapaknya  Panjul,  sehingga  keluarga  Panjul  sering
            dikatakan  sebagai  keluarga  terpandang  dibandingkan

            para tetangga di sekitarnya.
                  Hari  itu  Panjul  begitu  gembira  karena  ia  tahu
            bahwa hari minggu hari yang paling ditunggu-tunggu.

                  Cuaca  agak  berkabut.  Awan  terlihat  tipis  di
            cakrawala. Angin berhembus cukup kencang. Sementara
            matahari  belum  begitu  menampakkan  sinarnya.  Setelah
            berpamitan kepada emaknya, dengan hati yang gembira,
            bocah kecil itu pergi ke rumah sahabatnya yang bernama

            Samin. Teman sekelas Panjul di SD desa.
                  Ternyata  Samin  sudah  menunggu  kedatangan
            Panjul. Ia tampak sudah begitu paham bahwa setiap hari

            minggu  bermain  berdua  dengan  alam  pedesaan  yang


            2
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18