Page 12 - PAK 7.7
P. 12

D.  Menerapkan Nilai-nilai Kristiani dalam Hidup

                  1.  Penerapan Nilai-nilai Kristiani
                  Nilai-nilai kristiani tidak  secara  otomatis  menjadi pembiasaan hidup  jika

                  tidak dilatih dan dibiasakan. Semua nilai itu bersumber dari Alkitab, maka
                  tiap  orang yang bertekun membaca      Alkitab  dan berdoa,  akan terbantu
                  untuk  memahami dengan     baik  nilai-nilai itu  serta  menerapkannya  dalam

                  hidup.  Menerapkan nilai-nilai kristiani membutuhkan pemahaman konsep
                  yang benar, setelah memahami konsep, seseorang harus memiliki tekad dan
                  kemauan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut. Kita juga dapat belajar dari
                  teladan kehidupan yang diberikan oleh para tokoh gereja, tokoh masyarakat,
                  orang tua, guru, maupun teman sebaya kita.

                      Ada orang yang mengatakan bahwa nilai-nilai Kristiani itu amat ideal
                  dan mungkin bersifat “utopia” hanya ada dalam angan-angan karena begitu
                  muluknya.   Sikap  skeptis  ini muncul  karena  mereka  belum   memahami

                  dengan baik isi Alkitab dan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan
                  oleh  umat-Nya.  Disamping itu,   mereka  tidak  memiliki kemauan untuk
                  terus menerus mempelajari serta mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam
                  hidupnya. Mengapa ini terjadi? Karena manusia lebih ingin hidup menurut
                  kemauannya,    mengikuti hawa    nafsu  dan keserahakan diri ketimbang

                  mengikuti nilai-nilai kristiani yang dirasakannya amat berat. Misalnya, soal
                  berbagi dengan sesama,   mengapa   harus  berbagai dengan orang lain?  Kan
                  saya  yang bekerja  keras  untuk  memperoleh  semua  kekayaan?   Bukankah

                  saya  bekerja  untuk   diri sendiri dan keluarga   saya?  Mengapa    harus
                  memperdulikan orang lain? Toh salah dia sendiri mengapa menjadi manusia
                  yang miskin dan berkekurangan?     Atau  ada  orang yang beralasan bahwa
                  tidak bisa menolong sesama karena semua yang diperolehnya hanya cukup
                  untuk dia dan keluarganya. Berbagai alasan ini menunjukkan bahwa mereka

                  belum memahami dengan benar isi Alkitab, mereka masih hidup untuk diri
                  sendiri. Bahkan terkadang di antara orang-orang seperti itu adalah orang-
                  orang yang sangat taat beribadah dan rajin bergereja. Jika terjadi demikian,

                  maka dapat dikatakan mereka belum memahami dengan baik makna menjadi
                  “orang Kristen” bahwa menjadi orang Kristen bukan hanya rajin bergereja


                  82    Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17