Page 17 - E-Modul Praktikum Kimia Dasar VELIA
P. 17

Integrasi Kimia dengan Keislaman




                                                        Istilah  atom  pertama  sekali  dicetuskan  oleh
                                                 Demokritus  dari  kata  atomos  (a:tidak,  tomos:  terbagi)
                                                 sehingga atom didefenisikan sebagai partikel terkecil yang
                                                 tidak dapat dibagi lagi. Namun, defenisi ini tidak berlaku
                                                 lagi   seiring   dengan   perkembangan     zaman     dan
                                                 ditemukannya  partikel  penyusun  atom  atau  disebut
                                                 partikel subatomic (proton, neutron dan elektron). Di alam
                                                 semesta, setiap materi tersusun atas partikel-partikel yang
                                                 sangat kecil. Ayat Al-Qur’an tentang atom terdapat pada
                                                 surat Al-Zalzalah ayat 7-8 :






               Artinya: “7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
               melihat (balasan)nya. 8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
               niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”.
                       Dalam ayat tersebut, kata dzarrah menunjukkan sesuatu yang lebih halus dari debu.
               Ahli  fisika  Arabi  menggunakan  istilah  dzarrah  untuk  menyebutkan  kata  atom,  selain  kata
               dzarrah atom juga disebut dengan aljauharulfard yang artinya benda yang sangat halus dan
               tidak dapat dibagi-bagi lagi. Berdasarkan ayat di atas, atom mempunyai berat (massa) dan
               besaran.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  kata  “seberat  zarrah”  yang  berarti  atom  (zarrah)
               mempunyai massa. Kemudian Allah juga berfirman dalam Al-Quran surah An-nisa ayat 40:




               Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan
               jika  ada  kebajikan  sebesar  zarrah,  niscaya  Allah  akan  melipat  gandakannya  dan
               memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”
                       Pada  ayat  tersebut  disebutkan  “sebesar  zarrah”  yang  berarti  atom  (zarrah)
               mempunyai  besaran.  Selain  itu,  dalam  Q.S.  Yunus  ayat  61  dijelaskan  bahwa  Allah
               mengetahui  segala  hal  yang  ada  di  bumi  maupun  di  langit  baik  hal  yang  tersembunyi
               maupun  yeng  terlihat  yang  ukuranya  lebih kecil  dari  atom maupun  yang  lebih  besar,  dan
               semuanya  telah  tertulis  dalam  “lauh  mahfuzh”.  Secara  jelas  dalam  ayat  tersebut  Allah
               menyebutkan  bahwa  terdapat  sesuatu  yang  lebih  kecil  dari  dzarrah  atau  atom.  Sesuatu
               yang lebih kecil dari atom adalah proton, elektron dan neutron yang merupakan komponen
               penyusun atom.
               (Sumber: Sabarni, 2019)





                                                                                                      12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22