Page 32 - E-BOOK FISIKA FIX
P. 32
E-BOOK FISIKA KELAS X/I
Materi Pelajaran
Ketidakpastian Mutlak dan Relatif Pengukuran
Karena semua pengukuran baik pengukuran tunggal maupun pengukuran berulang selalu diliputi kesalahan,
maka hasil suatu pengukuran harus dilaporkan dengan menyertakan ketidakpastian dari nilai-nilai yang diukur. Jika
kita melakukan pengukuran tunggal, data pengukuran mutlak tersebut biasanya dilaporkan sebagai berikut.
1
= ± ∆ = ± nst
0
0
2
dengan
x = nilai besaran yang diukur
= pembacaan skala alat ukur pada pengukuran besaran x
0
∆ = ketidakpastian mutlak pengukuran besaran x
nst = sama dengan skala terkecil alat ukur
∆
Perbandingan adalah ketidakpastian relatif pengukuran. Ketidakpastian relatif ini biasanya dinyatakan dalam
persen sebagai berikut.
0
∆
Ketidakpastian relatif = 0 100%
Sementara itu, jika kita melakukan pengukuran berulang maka data pengukuran mutlak tersebut biasanya dilaporkan
sebagai berikut.
x = ± ∆
dengan
x = nilai besaran yang diukur
∆ = nilai rata-rata x
= ketidakpastian mutlak pengukuran besaran x
Perbandingan ∆ adalah ketidakpastian relatif pengukuran. Ketidakpastian relatif ini biasanya dinyatakan dalam
persen sebagai berikut.
Ketidakpastian relatif = ∆ 100%
Pada pengukuran tunggal maupun pengukuran berulang, ∆x disebut dengan ketidakpastian mutlak.
Ketidakpastian mutlak dapat digunakan untuk menentukan ketepatan hasil pengukuran. Semakin kecil harga ∆x
suatu pengukuran, semakin tepat hasil pengukuran tersebut dan sebaliknya. Sementara itu, ketidakpastian relative
berhubungan dengan ketelitian pengukuran. Makin kecil harga ketidakpastian relatif suatu pengukuran, semakin
22